Kemenangan Karman ini langsung disambut gembira oleh para aktivis Musim Semi Arab di Mesir, yang sebelumnya sempat disebut-sebut sebagai calon kuat pemenang Hadiah Nobel Perdamaian 2011.
”Memberikan hadiah itu kepada Yaman berarti memberikannya kepada Musim Semi Arab, dan ini adalah penghormatan bagi kami semua dan bagi seluruh negara-negara Arab,” kata aktivis Mesir, Asmaa Mahfouz.
Jagland, yang menjabat Perdana Menteri Norwegia periode 1996-1997, menolak ada motif politik di balik pemberian Hadiah Nobel Perdamaian tahun ini. Meski demikian, ia mengakui, pemilihan Karman merupakan sinyal dari Oslo agar Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh segera lengser.