Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Motor Elizabeth Kandas

Kompas.com - 03/10/2011, 05:28 WIB

Ambon, Kompas - Kapal Motor Elizabeth yang mengangkut 281 orang dari Ambon, Maluku, menuju Namlea di Pulau Buru, Maluku, kandas di Tanjung Kayu Putih, Pulau Buru, Minggu (2/10) pukul 04.00. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini karena penumpang segera dievakuasi dengan kapal patroli.

Kepala Kepolisian Resor Buru Ajun Komisaris Besar Syarifudin yang dihubungi dari Ambon mengatakan, setelah mendapatkan informasi kapal kandas, sekitar pukul 06.30, pihaknya langsung mengerahkan kapal patroli polisi air ke lokasi kejadian.

Kapal patroli kemudian mengevakuasi penumpang ke Namlea dibantu sejumlah speed boat milik warga. Proses evakuasi penumpang tersebut dibantu satu kapal feri. Baru sekitar pukul 13.00, evakuasi terhadap semua penumpang selesai.

Hasil penyelidikan sementara, menurut Syarifudin, kapal kandas karena terseret ombak sekitar 3 meter, ditambah jarak pandang yang terbatas. ”Penyebab pasti kandasnya kapal akan kami selidiki lagi bersama Syahbandar Pelabuhan Buru,” lanjutnya.

Gelombang laut di perairan sekitar Tanjung Kayu Putih memang selalu tinggi, terutama saat seperti sekarang, tinggi gelombang bisa mencapai 4 meter. Kapal Motor (KM) Elizabeth yang dimiliki perusahaan Pelayaran Dharma Indah itu selama ini melayani rute Ambon-Namlea pergi-pulang. Kapal berangkat dari Ambon, Sabtu, pukul 20.00.

Petugas bagian shipping Pelayaran Dharma Indah, Junaedi, membenarkan adanya kejadian itu. Namun, ia belum mengetahui penyebab pasti kecelakaan karena dirinya sulit berkomunikasi dengan nakhoda kapal akibat tak adanya jaringan komunikasi. Ia juga belum tahu apakah kapal bisa berlayar kembali atau tidak.

”Nanti kami beri tahu setelah ada informasi pasti. Yang kami tahu sementara, semua penumpang selamat dan sudah diantar ke Namlea,” katanya.

Seorang warga Namlea yang biasa pergi-pulang Ambon-Namlea, Junaedi (34), mengatakan, jika nantinya kapal Elizabeth tidak bisa beroperasi kembali, warga Namlea yang hendak ke Ambon ataupun sebaliknya akan bergantung pada kapal feri dan kapal Pelni. Kapal feri beroperasi setiap dua hari sekali, sedangkan kapal Pelni singgah seminggu sekali.

”Transportasi ke Ambon akan sedikit terhambat karena biasanya kapal feri dan kapal Elizabeth bergantian setiap hari untuk melayani penumpang dan barang ke Ambon. Jadi, kalau tak bisa beroperasi, warga yang mau ke Ambon harus menunggu satu hari untuk naik kapal feri,” tuturnya.

Sementara itu, keluarga penumpang KM Marina Nusantara yang terbakar beberapa hari lalu di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, meminta petugas segera masuk kapal guna memastikan ada tidaknya penumpang yang terjebak. Hingga kini masih ada sembilan penumpang belum diketahui nasibnya. ”Saya berharap kakak bisa ditemukan, apa pun kondisinya. Sampai sekarang belum jelas. Saya dapat informasi, katanya, kapal belum bisa dimasuki,” ujar Edo Kurniawan, penumpang selamat asal Lamongan, Jawa Timur. (WER/APA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com