Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khadafy Disembunyikan di Perbatasan

Kompas.com - 30/09/2011, 03:30 WIB

Tripoli, Kamis - Penguasa baru Libya hingga Kamis (29/9) belum bisa memastikan keberadaan Moammar Khadafy. Namun, muncul berbagai dugaan dia bersembunyi atau disembunyikan oleh sekutunya di perbatasan.

Ada yang menduga Khadafy berada di perbatasan Aljazair. Pencarian terhadap pemimpin Libya yang pernah berkuasa selama 42 tahun itu terus dilakukan penguasa baru Libya. Mereka mengira mantan orang nomor satu tengah bersembunyi di perbatasan Libya yang dekat Aljazair dan Tunisia.

Dewan Transisi Nasional (NTC), penguasa baru Libya, menyebutkan, Khadafy dalam perlindungan salah satu suku di Libya selatan, Touareg.

Ada juga yang menyebutkan, Khadafy berada di dekat kota Ghadamis, Libya barat. Kota bertembok dan terkenal dengan oasenya ini adalah warisan budaya dunia yang diakui UNESCO. Kota tua ini didominasi kaum Berber, etnis loyalis Moammar Khadafy.

Khadafy kemungkinan berada dalam perlindungan suku Touareg di Ghadamis. Warga dari suku ini diperkirakan telah dibayar agar tutup mulut dan berpura-pura tidak mengetahui keberadaan Khadafy.

Pada Minggu (25/9) terjadi serangan yang menewaskan sembilan tentara NTC di perbatasan Aljazair. Hisham Buhagiar, Koordinator Pemburu Khadafy, mengatakan, suku Touareg melakukan serangan dengan dugaan demi melindungi Khadafy karena mereka dibayar untuk itu.

Khadafy terakhir terlihat di depan publik pada 20 Agustus 2011. Saksi mata saat itu mengetahui, dia berada di Aljazair bersama anak perempuannya, Aisha; juga saudara laki-lakinya, Hannibal dan Mohammed; serta Safia, istri kedua Khadafy. Anak lainnya, Saadi, terbang ke Niger dengan anggota rezim yang lain.

Para petinggi militer NTC memang hingga kini belum bisa memastikan keberadaan Khadafy. Kekuatan pasukan NTC terus dikerahkan ke Sirte, kota kelahiran Khadafy, dan kota Bani Walid. Di dua kota itu loyalis Khadafy masih bertempur menghadang kubu tentara NTC.

Juru bicara militer NTC, Kolonel Ahmed Bani, mengatakan, keberadaan Khadafy masih teka- teki. Namun, dia memastikan putra Khadafy, Mutasim, berada di Sirte, sedangkan Saif al-Islam di Bani Walid.

Pertempuran sengit masih berlangsung, tetapi NTC secara sepihak, Rabu, mengklaim telah menguasai kota kelahiran Khadafy.

Pasukan NTC melalui pengeras suara meneriakkan tuntutan agar Khadafy segera menyerahkan diri. Mereka juga melepaskan tembakan ke udara dan meneriakkan kalimat tanda keberhasilan mereka.

Interpol keluarkan surat

Sementara itu, Interpol, yang bermarkas di Lyon, Perancis, Kamis, menerbitkan red notice terhadap putra kedua Khadafy, Saadi yang kini berada di Niger. Dengan surat itu, atas permintaan NTC, Saadi menjadi orang yang sedang dicari di negara mana saja untuk ditangkap, lalu diekstradisi.

Surat serupa juga sudah dikeluarkan untuk Khadafy, Saif al-Islam, dan juga Abdullah al- Senussi (Kepala Intelijen Libya pada era Khadafy).

Surat itu dikeluarkan dengan alasan Saadi adalah pemimpin militer yang bertanggung jawab terhadap penyerangan warga dan juga kepemilikan harta benda secara tidak sah.(AP/AFP/REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com