Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intimidasi China Bawa Berkah bagi Vietnam

Kompas.com - 27/09/2011, 07:50 WIB

Seperti diketahui, baik China maupun Vietnam serta empat negara lain, yaitu Taiwan, Malaysia, Brunei, dan Filipina, bersengketa di wilayah perairan Laut China Selatan. Keenam negara mengklaim berhak atas sebagian atau seluruh wilayah itu.

China mengklaim seluruh Laut China Selatan sebagai wilayahnya. Klaim itu memicu kemarahan, terutama dari dua negara anggota ASEAN yang paling keras menentang China, yaitu Vietnam dan Filipina.

Klaim China berbenturan dengan klaim mereka di kawasan teritorial masing-masing, seperti di sekitar perairan Kepulauan Spratly dan Paracel.

Sejumlah insiden, baik dengan kapal nelayan, kapal sipil, maupun kapal militer China, semakin memanaskan situasi akhir-akhir ini.

Melawan dominasi China

Selain mengintimidasi lima negara lainnya, China juga melarang perusahaan-perusahaan eksplorasi minyak dan gas bumi asing yang bekerja sama dengan Vietnam membangun pengeboran dan pengilangan minyak di kawasan yang dipersengketakan.

Akibatnya, pada tahun 2007 perusahaan minyak BP Plc menghentikan rencana eksplorasinya di lepas pantai Vietnam, yang dalam kasus ini menjadi sengketa lantaran diklaim pula oleh China.

Situasi itu membuat Pemerintah Vietnam berang. Menteri Luar Negeri Vietnam Luong Thanh Nghi menyebut upaya mempersoalkan hak Vietnam dalam kawasan Zona Ekonomi Eksklusif sejauh 200 mil laut, seperti dilakukan China, adalah upaya sia-sia.

Namun, Vietnam tetap menggelar kerja sama eksplorasi di kawasan perairannya dengan negara lain, dalam hal ini dengan India. Hal itu ditandai dengan penandatanganan kerja sama dengan perusahaan minyak Pemerintah India, ONGC Videsh, pada Jumat lalu, dalam bentuk kerja sama jangka panjang.

Kerja sama itu tentu saja memicu kemarahan China, seperti terungkap dalam surat kabar milik Partai Komunis Negeri Tirai Bambu tersebut. Dalam opininya, surat kabar itu menyebut India berpotensi melanggar kedaulatan wilayahnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com