Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meniti Ghat Varanasi (2)

Kompas.com - 22/09/2011, 16:23 WIB

Melalui kombinasi dari pencemaran air, bangunan-bangunan baru, hulu bendungan,dan peningkatan suhu lokal mengakibatkan tingkat air Sungai Gangga jauh menurun baru-baru ini. Hingga tak jarang bisa kita dapatkan pulau-pulau kecil tampak terlihat di tengah sungai.

Setelah badan terasa segar kami memutuskan segera pergi menuju Dashwamedh Ghat, dengan menggunakan perahu kecil yang kami sewa seharga 100 rupee atau berkisar Rp 20.000 untuk 2 jam.

Matahari mulai tenggelam di seberang Sungai Gangga. Cahaya bulan dan kerlip bintang mulai menggantikan teriknya siang ketika kami berperahu untuk mengabadikan kedamaian sambil mempelajari kehidupan di anak tangga yang keramat di tepian sungai.

Sedang asik-asiknya belajar mendayung bersama si empunya perahu, sebut saja Anand. Tiba-tiba dari arah lain, sebuah perahu yang melintas dekat perahu kami, tampak seorang laki paruh baya menawarkan sebuah piring kertas.

Piring kertas itu berisi putik-putik bunga dengan lilin kecil di tengahnya seharga 10 rupee saja. Ketika kami tanyakan untuk apa bunga itu, ia hanya menjawab,

"Berdoalah untuk keluargamu, untuk orang-orang yang kau kasihi dengan bunga ini, lalu letakkan bunga ini di air sungai dan biarkan mengambang mengikuti alirannya, maka niscaya Dewi Gangga akan memberkati semua orang yang kau doakan."

Tak jauh dari tepian sungai sana, telah tampak keramaian memenuhi tempat itu. Itulah Dashwamedh Ghat yang dimaksud.

Tepian sungai yang meninggi, candi dan tempat pemujaan yang bermandikan cahaya malam, nyanyian-nyanyian pujian dan mantra-mantra yang menggugah hati disertai keharuman dupa memenuhi udara. Segalanya menjadi magnet tajam untuk segera menghampirinya.

Dashwamedh Ghat ini merupakan pusat lokasi ritual para Hindu di varanasi. Pada setiap harinya menjelang fajar dan menjelang matahari terbenam selalu ramai oleh para Sadhu (orang suci Hindu) dan warga sekitar yang mengadakan ritual harian, seperti Gangga Aarti atau penyembahan untuk Dewi Gangga dan Durga Aarti yang didedikasikan untk menyembah Dewi Durga.

Tak hanya pemujaan harian yang terpusat di kota ini. Tercatat beberapa festival besar pun di rayakan di sini. Seperti Bharat Milap Festival pada bulan Oktober atau November yang didedikasikan untuk menghormati kembalinya Dewa Rama ke Ayodya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com