Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meniti Ghat Varanasi (2)

Kompas.com - 22/09/2011, 16:23 WIB

KOMPAS.com - Lirihan terdengar dari dalam perut, ternyata hari telah membawa matahari berada tepat di atas kepala. Waktunya memanjakan perut yang sudah sejak tadi meraung-raung minta makanan.

Kami pun segera meluncur menyusuri jalan setapak untuk sampai pada sebuah restoran yang menyajikan menu nonvegetarian. Karena kota ini merupakan Holy City dan para penganut Hindu tidak memakan daging, maka sebagian besar restoran di sini hanya menyediakan menu vegetarian.

Sulit juga mencari restoran dengan menu internasional, setidaknya menu dengan ayam. Langkah kami terhenti di sebuah restoran bernama Pulwari. Sepasang bola mata kami sibuk menilik menu yang tersedia.

"Puji Tuhan", kata saya. Akhirnya ketemu juga pelepas dahaga dan lapar. Restoran yang berada di halaman depan hotel dengan nama yang sama ini, memiliki karyawan lain daripada restoran lokal biasanya.

Wajah-wajah dengan mata sipit dan berkulit putih nampak sibuk melayani para pemburu makanan. Setelah kami tanyai, ternyata orang-orang ini berwarga negara Nepal yang sengaja datang ke Varanasi untuk bekerja.

Setelah puas dengan menu Mediterania yang tersaji di restoran ini, kami menyempatkan diri bersantai menelusuri pasar. Demi mengunjungi pasar yang mayoritas adalah "fashion market".

Kami mampir ke pasar sambil menunggu jadwal perjalanan selanjutnya menuju Dashwamed Ghat dengan menyewa sebuah perahu sore hari nanti. Konon setiap harinya selalu ada ritual khusus di ghat tersebut.

Tak terasa hari telah sore ketika kami memutuskan untuk segera kembali ke penginapan guna membersihkan badan. Tubuh terasa lengket karena sengatan cuaca panas dan debu yang bertebangan melekat di kulit kami.

Kebetulan kehadiran kami di kota ini disambut dengan musim panas yang terjadi sejak April hingga Oktober. Suhu di musim panas sangat bervariasi, yaitu antara 32 derajat Celcius hingga 46 derajat Celcius.

Tiupan angin kering panas yang kadang menjadi kendala saat berjalan di tepi sungai. Sedangkan suhu di musim dingin yang terjadi di bulan Desember hingga Februari mencapai 5 derajat Celcius hingga 15 derajat Celcius.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com