Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jumlah Pendaki Merapi Naik

Kompas.com - 22/09/2011, 11:17 WIB

BOYOLALI, KOMPAS.com - Dalam sepekan ini, jumlah pendaki ke puncak Gunung Merapi mengalami kenaikan hingga 50 persen. Mereka masuk melalui pintu pendakian di Desa Lencoh, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah. Peningkatan pendaki Merapi tersebut baik dari lokal maupun mancanegara.

Sebagian besar wisatawan tersebut ingin melihat kondisi puncak Merapi setelah terjadi erupsi pada 2010. Hal tersebut diungkapkan anggota Tim SAR "Barameru" Desa Lencoh Samsuri, di Boyolali, Kamis (22/9/2011).

 Ia menuturkan jumlah pendaki dari lokal selama sepekan ini sekitar 100 orang. Sebelumnya hanya sekitar 40 hingga 50 orang. Sementara itu, para pendaki mancanegara selama sepekan tercatat sekitar 30 orang. Jumlah itu mengalami kenaikan sekitar 50 persen dibanding pekan sebelumnya rata-rata hanya sekitar 15 orang.

"Mereka kebanyakan pecinta alam datang dari Kota Solo, Yogyakarta, Semarang, Jakarta, dan sekitar Boyolali," katanya.

Mereka datang ke puncak Merapi sebagian besar ingin melihat langsung kondisi terkini setelah terjadi erupsi pada tahun 2010. Para pendaki mancanegara itu, katanya, antara lain dari Perancis, Belanda, Swedia, Jerman, dan Amerika Serikat. Mereka naik ke puncak dengan ditemani seorang pemandu wisata warga lokal.

Menurutnya, kondisi Merapi hingga saat ini sudah bersahabat dengan para pendaki. Baik kondisi puncaknya, cuaca, dan jalur pendakian sudah lebih baik dibanding beberapa waktu lalu setelah erupsi.

"Pascaerupsi jalur pendakian di Merapi banyak terhalang pohon tumbang dan material yang menutup jalan. Namun, kini sudah semakin enak bagi pendakian," katanya.

Sebenarnya, lanjut Samsuri, jalur pendakian Merapi melalui Plalangan, Desa Lencoh, tersebut secara resmi belum dibuka oleh pemerintah daerah setempat, sejak letusan Merapi akhir 2010 hingga saat ini.  

"Para pendaki menilai kondisi kini sudah aman, sehingga mereka jumlahnya akan terus bertambah," katanya.

Ia menjelaskan para pendaki yang hendak melakukan pendakian biasanya mendaftarkan identitasnya ke petugas di base camp Plalangan, Lencoh. Sehingga, jika terjadi sesuatu pada diri mereka saat di puncak, akan mudah mengidentifikasinya.

Samsuri menuturkan jumlah pendaki yang melakukan pendakian ke puncak Merapi pada Kamis dini hari sekitar 20 orang. Mereka setelah menikmati alam dan matahari terbit kemudian turun dari puncak. Mereka biasanya sampai bawah sekitar pukul 12.00 WIB.

Kendati demikian, pihaknya tetap mengimbau kepada para pendaki untuk berhati-hati selama pendakian. Terutama bagi mereka yang merokok atau membuat api unggun misalnya, karena selama musim kemarau saat ini rawan kebakaran.

Sony (40) salah seorang pemandu wisatawan Merapi, membenarkan jumlah pendaki mengalami peningkatan baik lokal maupun mancanegara selama sepekan ini. Pendaki mancanegara biasanya ditemani oleh pemandu wisata.

"Mereka ke puncak ingin melihat pemandangan alam. Mereka mengetahui melalui internet saat Merapi erupsi pada 2010, kata mereka sangat indah sekali," kata Sony.  

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com