Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruhut: "Reshuffle" Hak Presiden SBY

Kompas.com - 16/09/2011, 14:11 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika Partai Demokrat, Ruhut Sitompul menegaskan, partainya tidak akan mencampuri kewenangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk melakukan reshuffle menteri Kabinet Indonesia Bersatu II. Hal itu diungkapkan Ruhut dalam menanggapi pernyataan isu perombakan kabinet dari pihak istana.

"Jadi kami DPP, kaitan dengan tugas dari Bapak Presiden dalam pemerintah adalah hak preogratif. Kami menghormati Bapak Presiden," ujar Ruhut kepada wartawan di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Jumat (16/9/2011).

Isu resuffle menguak ke publik setelah sejumlah menteri di KIB II, terkena sorotan, karena tersangkut kasus korupsi ataupun masalah pribadi. Staf khusus Presiden bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparingga mengimbau agar presiden dapat menangkap 'pesan' tersebut, dan menjadikannya untuk membuat perubahan-perubahan dalam kinerja menteri-menterinya di tiga tahun sisa KIB II.

Ketika ditanya apakah partainya mendukung jika presiden melakukan reshuffle tersebut, Ruhut enggan berkomentar banyak. Ia hanya mengimbau kepada beberapa menteri dalam KIB II agar dapat bekerja sebaik-baiknya, dan bertanggung jawab penuh atas perilaku yang mereka buat.

"Bagi yang diberikan kepercayaan bekerjalah yang baik, mereka harus berani bertanggung jawab, harus profesional, sehingga jangan semuanya lari ke Presiden," kata dia.

Sebelumnya, Wakil Ketua DPR asal Fraksi Partai Golkar Priyo Budi Santoso menyarankan, jika memang benar ingin melakukan reshuffle, Presiden Yudhoyono harus melakukannya dalam waktu dekat. Menurut Priyo, saat ini merupakan waktu yang tepat untuk melakukan perombakan karena publik tengah menyoroti kinerja kabinet.

"Ini momentum terakhir yang dipunyai oleh beliau (Presiden) dari segi ketepatan waktu. Jika hari-hari ini, bulan-bulan ini tidak dilakukan reshuffle, semua serba terlambat. Saya sarankan tidak perlu ada reshuffle sampai akhir jabatan beliau karena sudah kehilangan momentum," kata Priyo, di Gedung DPR, Jakarta.

Seperti diberitakan, Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparingga, pada Kamis (15/9/2011), mengatakan Presiden SBY telah melakukan langkah-langkah internal terhadap menteri-menterinya yang diduga terlibat praktik korupsi. Menurutnya, Presiden SBY kini mengingkan perubahan terhadap kabinetnya karena terkait kasus tersebut.

"Tekanan terhadap pemerintah di tiga tahun yang tersisa agar bekerja secara baik, lebih efektif, produktif, adalah pesan politik moral yang terima Presiden dengan dua telinga lebar-lebar. Itu semua dorongan, sokongan. Ini akan membawa sejumlah implikasi penting dan kinerja kabinet," kata Daniel, di Istana Negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

    Nasional
    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

    Nasional
    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    [POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

    Nasional
    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

    Nasional
    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

    Nasional
    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

    Nasional
    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

    Nasional
    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

    Nasional
    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

    Nasional
    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

    Nasional
    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

    Nasional
    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

    Nasional
    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com