Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Palestina Siap Ajukan Pengakuan di Forum PBB

Kompas.com - 14/09/2011, 04:54 WIB

Kairo, Kompas - Isu upaya Palestina meminta pengakuan PBB sebagai negara sah di atas tanah tahun 1967 dengan ibu kota Jerusalem Timur terus menjadi polemik antara kubu Arab dan Barat.

Sidang Komite Inisiatif Damai Arab, Senin (12/9) malam di Kairo, sepakat meminta pengakuan PBB atas negara Palestina di atas tanah tahun 1967 dengan ibu kota Jerusalem Timur. Sidang itu juga dihadiri Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas.

Sekretaris Jenderal Liga Arab Nabil Arabi mengatakan, perundingan terus berlanjut dengan AS, Uni Eropa, dan kekuatan internasional lainnya agar tidak mencegah upaya Palestina meminta pengakuan sebagai negara dalam forum PBB nanti.

Anggota komite eksekutif PLO, yang juga perunding senior Palestina, Saeb Erekat, menyatakan, meminta pengakuan PBB sebagai negara yang sah adalah hak Palestina yang sesuai dengan hukum internasional.

Menurut Erekat, meminta pengakuan PBB adalah tidak bertentangan dengan semangat perundingan. Ia menegaskan, siapa pun yang ingin solusi dua negara seharusnya tidak mengancam menggunakan veto. Erekat mengakui, kini ada kontak dengan pihak AS agar mendukung keinginan Palestina meminta pengakuan PBB sebagai negara.

PM, yang juga Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Hamd bin Jasim bin Jaber Al Thani, yang kini memimpin sidang Komite Inisiatif Damai Arab, mengatakan, sidang sepakat untuk menuju PBB guna mendapat pengakuan Palestina sebagai negara.

Inisiatif damai Arab itu beranggotakan Sekjen Liga Arab, Qatar, Mesir, Jordania, Maroko, Arab Saudi, dan otoritas Palestina.

Mantan Kepala Intelijen Arab Saudi, yang juga mantan Dubes Saudi untuk AS, Pangeran Turki al Faisal, mengimbau AS agar mendukung upaya Palestina meminta pengakuan sebagai negara dalam forum PBB. Menurut dia, jika tidak melakukan hal itu, AS akan kehilangan kredibilitasnya di dunia Arab.

Akan tetapi, AS dan Uni Eropa masih menolak keras keinginan Palestina meminta pengakuan PBB sebagai negara. Presiden AS Barack Obama menyebut, upaya Palestina itu menyimpang dari jalur perdamaian dan tidak akan mengakhiri konflik.

Ia menambahkan, apa yang terjadi di New York nanti memang akan mendapat perhatian besar media massa, tetapi tidak akan mengubah apa-apa di lapangan selama Israel dan Palestina tidak duduk berunding.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com