Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Dukung Taliban Buka Kantor di Qatar

Kompas.com - 13/09/2011, 14:02 WIB

LONDON, KOMPAS.com Amerika Serikat (AS) menyetujui rencana-rencana Taliban untuk membuka kantor politik di Qatar pada akhir tahun ini, kata surat kabar Inggris, The Times, Senin (12/9/2011).

Tindakan itu bertujuan untuk memungkinkan Barat memulai perundingan perdamaian resmi dengan Taliban, kata para diplomat Barat kepada surat kabar itu. Kantor Emirat Islam Afganistan itu adalah perwakilan Taliban yang pertama diakui internasional sejak kelompok itu disingkirkan dari Pemerintah Afganistan tahun 2001. Para diplomat Barat mengemukakan kepada The Times, mereka berharap pembukaan kantor Taliban di Qatar itu akan mendorong percepatan prospek perundingan yang bertujuan mendamaikan pemberontak dengan Pemerintah Afganistan dan diakhirinya perang sepuluh tahun itu.

Washington diperkirakan mendesak agar kantor itu terletak di luar "lingkungan pengaruh Pakistan", kata laporan itu. "Kantor itu bukan kedutaan besar atau konsulat, tetapi satu tempat kediaman di mana mereka dapat bertindak seperti satu partai politik," kata seorang diplomat. Diplomat itu menegaskan bahwa Taliban tidak akan diizinkan menggunakan kantor di Doha, ibu kota Qatar itu, untuk mengumpulkan dana.

Di Washington, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Victoria Nuland menolak mengomentari berita itu. "Saya tidak akan memberikan komentar mengenai laporan-laporan itu dengan mengatakan bahwa Anda tahu di mana kami sedang melakukan usaha rekonsiliasi dengan Taliban. Kami mendukung satu proses yang dipimpin Afganistan. Proses yang dipimpin Afganistan ini memiliki banyak segi," kata Nuland kepada wartawan.

"Tetapi, dari sudut pandang AS, kami memiliki garis-garis merah. Kelompok yang berdamai harus menyetujui konstitusi Afganistan, harus menghentikan aksi kekerasan, melepaskan senjata, dan mendukung hak asasi manusia berdasarkan standar-standar internasional."

The Times melaporkan, Taliban sedang mengusahakan jaminan-jaminan bahwa para wakilnya akan bebas dari ancaman gangguan atau penangkapan. Inggris, yang merupakan kontingen terbesar kedua di Afganistan, menolak mengatakan apakah pihaknya mendukung pembukaan satu kantor Taliban di Qatar. "Ini adalah satu masalah Amerika Serikat," kata Juru Bicara Kemlu Inggris.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com