Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Ambon Diimbau Tak Terprovokasi SMS Gelap

Kompas.com - 12/09/2011, 13:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Bachrul Alam mengungkapkan, kepolisian tengah melacak pengirim pesan singkat yang membuat semakin memanasnya pertikaian di Kota Ambon. Pasalnya, isi pesan itu dikirimkan kepada warga dan menggulirkan sebuah isu.

Dalam pesan itu, kata Anton, si pengirim memberitahukan kepada warga bahwa tukang ojek bernama Darfin Saimen terbunuh sehingga warga terprovokasi.

"Kami mengimbau warga Ambon dan di luar Ambon agar tidak memberikan informasi atau memprovokasi melalui SMS. Ini yang sedang dilacak oleh tim dari Mabes Polri. Siapa yang mengirim SMS dan membuat keonaran karena mengisukan yang salah," ujar Anton di Gedung Humas Polri, Jakarta, Senin (12/9/2011).

"SMS ini bisa menjadi titik rawan keributan. Ini provokator. Ya, seolah-olah ini dibunuh dan sebagainya, padahal tidak," katanya.

Sementara itu, informasi lainnya, kata Anton, dari kericuhan ini terdapat tiga korban tewas, 24 korban luka berat, dan 65 orang mengalami luka ringan. "Luka berat karena bentrok. Ada yang kena lempar batu, ada yang sekarang masih di rumah sakit. Dijaga oleh petugas keamanan," ujarnya.

Saat ini, kata Anton, situasi Kota Ambon masih waspada, tetapi tetap bisa dikendalikan oleh kepolisian setempat. Beberapa titik yang diamankan dalam kota, seperti Mangga Dua, Mardika, dan sekitar Tugu Trikora. Oleh karena itu, Anton berharap masyarakat bisa menahan diri dan tidak terpicu pesan-pesan hasutan.

"Kami harapkan yang kirim SMS dihentikan karena sudah terlacak dari kami (Polri). Jangan sampai membuat situasi yang sudah baik menjadi tidak baik," tutur Anton.

Bentrok warga di sejumlah titik di Kota Ambon dipicu meninggalnya Darfin Saimen (32), tukang ojek asal Waihaong, Kecamatan Nusaniwe, Sabtu (10/9/2011) pukul 21.45. Di Tugu Trikora, salah satu titik bentrokan, massa yang sebelumnya berkumpul dan saling serang sudah dipisahkan. Sejak pukul 17.30, lalu lintas berangsur normal meski pusat pertokoan tutup. Sekitar 100 warga yang tinggal di sekitar lokasi kejadian mengungsi ke masjid dan gereja terdekat. Warga yang terlibat bentrok membakar sebuah restoran cepat saji di Tanah Lapang Kecil (Talake), lima sepeda motor, dan merusak dua mobil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

    Rosan Ikut di Pertemuan Prabowo-Elon Musk, Bahas Apa?

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

    [POPULER NASIONAL] MPR Bakal Temui Amien Rais | Anies Pertimbangkan Maju Pilkada Jakarta

    Nasional
    MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

    MK Putus 207 Sengketa Pileg Hari Ini hingga Besok

    Nasional
    Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 24 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

    Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

    Nasional
    Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

    Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

    Nasional
    Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

    Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

    Nasional
    Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

    Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

    Nasional
    Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

    Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

    Nasional
    Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

    Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

    Nasional
    Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

    Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

    Nasional
    Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

    Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

    Nasional
    Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

    Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

    Nasional
    KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

    KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com