Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antasari Tak Merasa Dendam

Kompas.com - 06/09/2011, 14:03 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua KPK Antasari Azhar yang menjadi terpidana dalam perkara pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen mengaku tidak merasa dendam kepada siapa pun. Ia berpendapat perkara pembunuhan yang menimpa dirinya merupakan risiko tugas sebagai Ketua KPK waktu itu.

Hal itu diungkapkan terpidana pemohon peninjauan kembali (PK) perkara pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen dalam jumpa pers seusai sidang PK di PN Jakarta Selatan, Selasa (6/9/2011). "Pertama-tama saya atas nama pribadi dan keluarga menyampaikan Selamat Hari Raya Idul Fitri," kata Antasari.

Antasari mengatakan, ia tidak merasa dendam dengan siapa pun meskipun harus menjalani hukuman selama tiga tahun selama ini karena dituduh membunuh. "Saya tidak dendam dengan siapa pun. Saya menganggap ini risiko tugas," katanya.

Meskipun demikian, Antasari berharap perkara pembunuhan terhadap Nasrudin Zulkarnaen dilihat secara jernih, lugas, dan transparan. "Yang saya inginkan, mari kita mencari kebenaran materiil," katanya.

Untuk itu, lanjut Antasari, dugaan kasus penyalahgunaan IT berupa pengiriman pesan singkat gelap yang dilaporkan ke Bareskrim Polri dapat menjadi pintu masuk membongkar kasus pembunuhan Nasrudin.

Seperti diberitakan, Sebelumnya, Kamis (25/8/2011), Antasari Azhar melalui kuasa hukumnya, Maqdir Ismail, melaporkan kasus dugaan penyalahgunaan informasi teknologi terkait pesan singkat yang berisi ancaman terhadap Nasrudin ke Polri.

Maqdir mengatakan, berdasarkan keterangan saksi ahli di bidang IT, Dr Ir Agung Harsoyo, ancaman dari pesan singkat yang disebut seolah-olah dikirim dari telepon seluler Antasari itu diduga kuat dikirim dari alat teknologi informasi melalui jaringan internet oleh pihak lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 19 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 18 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

    Di Sidang SYL, Saksi Akui Ada Pembelian Keris Emas Rp 105 Juta Pakai Anggaran Kementan

    Nasional
    Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

    Dede Yusuf Minta Pemerintah Perketat Akses Anak terhadap Gim Daring

    Nasional
    Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

    Mesin Pesawat Angkut Jemaah Haji Rusak, Kemenag Minta Garuda Profesional

    Nasional
    Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

    Anggota Fraksi PKS Tolak Presiden Bebas Tentukan Jumlah Menteri: Nanti Semaunya Urus Negara

    Nasional
    Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

    Usai Operasi di Laut Merah, Kapal Perang Belanda Tromp F-803 Merapat di Jakarta

    Nasional
    Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

    Kriteria KRIS, Kemenkes: Maksimal 4 Bed Per Ruang Rawat Inap

    Nasional
    Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

    Soroti DPT Pilkada 2024, Bawaslu: Pernah Kejadian Orang Meninggal Bisa Memilih

    Nasional
    Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

    Direktorat Kementan Siapkan Rp 30 Juta Tiap Bulan untuk Keperluan SYL

    Nasional
    Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

    Setuju Sistem Pemilu Didesain Ulang, Mendagri: Pilpres dan Pileg Dipisah

    Nasional
    Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

    Menko Airlangga: Kewajiban Sertifikasi Halal Usaha Menengah dan Besar Tetap Berlaku 17 Oktober

    Nasional
    Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

    Serius Transisi Energi, Pertamina Gandeng KNOC dan ExxonMobil Kembangkan CCS

    Nasional
    Bawaslu Akui Kesulitan Awasi 'Serangan Fajar', Ini Sebabnya

    Bawaslu Akui Kesulitan Awasi "Serangan Fajar", Ini Sebabnya

    Nasional
    Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

    Kontras Desak Jokowi dan Komnas HAM Dorong Kejagung Selesaikan Pelanggaran HAM Berat Secara Yudisial

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com