Seorang perwakilan Uni Eropa di Tripoli menggambarkan di ibu kota Libya itu kini hampir semua orang memiliki AK-47 atau kerap disebut Kalashnikov, senjata otomatis buatan Rusia yang paling banyak diproduksi di dunia.
Namun peredaran senapan otomatis ini tidak terlalu merisaukan salah satu anggota senior NTC, Ali Tarhouni. "Saat ini kami tidak terlalu risau soal peredaran senjata apalagi kami masih membutuhkannya untuk memburu Kolonel Khadafy," kata Tarhouni.
Hingga saat ini keberadaan Khadafy belum diketahui. Namun, beberapa kali Khadafy menyampaikan niatnya untuk tetap bertempur sampai titik darah penghabisan.
Kini, pasukan pemberontak tengah mengepung kota Sirte, Bani Walid, dan Sabha dan memberi waktu hingga 10 September bagi pasukan pro-Khadafy untuk menyerah atau menghadapi serangan militer.