Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Naik Turun, Getaran Vulkanik Anak Ranaka

Kompas.com - 02/09/2011, 12:49 WIB

MANGGARAI, KOMPAS.com -  Getaran gempa vulkanik berkekuatan rendah dari Gunung Anak Ranaka di Desa Ranaka, Kecamatan Waeri'i, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, naik-turun.

Setelah sempat turun drastis dengan frekuensi tertinggi hanya lima kali sehari selama Sabtu hingga Rabu (31/8/2011), Kamis kemarin getaran vulkaniknya kembali melonjak hingga sebanyak 23 kami, masing masing kategori A atau gempa dalam (16) dan kategori B atau gempa luar (7).

Demikian keterangan yang disampaikan petugas pengamat Anak Ranaka, Bernadus Taut, Jumat (2/9/2011) siang.

"Selama hari ini sejak pukul 00.00 semalam hingga pukul 07.00 wita tadi pagi belum sekalipun terjadi getaran gempa apakah kategori A atau B. Peralatan kami masih terus mendeteksi dan rekamannya baru bisa dilihat kembali nanti sore sekitar pukul 18.00 wita," tuturnya.            

Menurut catatannya, getaran gempa vulkanik dari gunung api itu normalnya paling banyak tiga kali dalam sehari, bahkan tidak jarang tidak terjadi sama sekali. Pada Rabu (24/8) getaran gempanya tiba tiba melonjak tajam hingga 36 kali masing masing gempa vulkanik dalam atau A sebanyak 26 kali dan gempa vulkanik luar atau B 10 kali.

Hari berikutnya, Kamis terjadi getaran 17 kali masing masing kategori A (10) dan B (7) dan selama Jumat 32 kali, yakni A (28) dan B (4).          

Lonjakan getaran gempa secara tajam itu langsung dilaporkan ke Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi atau PVMBG di Bandung. Selanjutnya berdasarkan laporan itu pula maka PVMBG Bandung langsung menetapkan peningkatan status Anak Ranaka  dari aktif normal menjadi waspada sejak Jumat akhir pekan lalu itu.          

Kepala Desa Ranaka, Yulius Nggejang semalam berkeliling kampung mengumumkan kepada masyarakatnya terkait perubahan Anak Ranaka yang kini berstatus waspada. Maksudnya agar warga tahu namun tidak perlu panik dan tetap beraktivitas seperti biasa sambil penunggu perkembangan lebih lanjut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com