Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asing Berebut Masuk

Kompas.com - 27/08/2011, 04:02 WIB

Perancis juga merasa dirinya jadi penolong bagi oposisi. Negara ini yang pertama menembakkan roketnya ke basis pertahanan Khadafy di Tripoli, 19 Maret, dan juga yang pertama mengirimkan diplomat ke Benghazi untuk mendukung oposisi. Perancis telah melobi oposisi agar bisa menguasai sumber minyak Libya.

Presiden Nicolas Sarkozy telah memberikan banyak dukungan kepada para petinggi oposisi di Dewan Transisi Nasional (NTC). ”Sarkozy menginvestasikan banyak bagi perusahaan ini (Total). Hal itu menjadi perhatian ENI,” kata Nicolo Sartori, analis energi dan pertahanan di Institute for International Affairs di Roma seperti dirilis AKI/Bloomberg.

Kontrak baru

Sartori mengatakan, kontrak usaha yang lama tentu tidak akan diutak-atik karena hukum internasional melindunginya. Perancis dan Italia hanya merebut kontrak baru dalam eksplorasi dan eksploitasi sumber minyak.

Beberapa negara lain juga berlomba untuk menarik perhatian oposisi. China, Spanyol, dan Amerika Serikat juga demikian. Pejabat dari 30 negara dan tujuh organisasi yang bersidang di Istanbul, Turki, Kamis lalu, sepakat memberikan bantuan bagi NTC, selain bantuan politik dan juga bantuan dana bagi oposisi Libya untuk memperkokoh kekuasaan di Libya.

Perdana Menteri Silvio Berlusconi menuturkan, Italia segera mencairkan aset Libya senilai 350 juta euro atau Rp 4,3 triliun di bank-bank di negaranya. Komite Sanksi Dewan Keamanan PBB telah menyetujui permintaan AS untuk mencairkan aset Libya sebesar 1,5 miliar dollar AS yang sempat dibekukan sebelumnya. Dana yang sebelumnya dikuasai rezim Khadafy akan digunakan rekonstruksi pasca-Khadafy.

Duta Besar Afrika Selatan di PBB Baso Sanggu sebelumnya mengatakan, Pretoria setuju atas pengucuran 500 juta dollar AS tahap awal untuk organisasi kemanusiaan, termasuk organisasi PBB di Libya. Uang Libya itu harus diserahkan kepada pemerintah dan rakyat Libya yang sah.

”Kami membutuhkan bantuan dana darurat,” kata Mahmoud Jibril, Ketua NTC, dalam percakapan dengan Berlusconi sebelumnya di Milan. Dengan adanya pencairan dana itu, diharapkan oposisi sudah bisa membiayai semua kegiatan politik dan mengurus kepentingan ekonomi domestiknya.

Keterlibatan asing di Libya kini semakin nyata. Kecurigaan awal bahwa intervensi asing di Libya bermotif politik dan ekonomi kini semakin terungkap. Libya adalah negeri kaya minyak dan mineral.

(AP/AFP/REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com