Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesawat Tanpa Awak AS Jatuh di Pakistan

Kompas.com - 26/08/2011, 05:07 WIB

QUETTA, KOMPAS.com — Sebuah pesawat tak berawak AS jatuh di Pakistan barat daya dekat perbatasan Afganistan. Sejumlah pejabat Pakistan mengatakan hal itu, Kamis (25/8/2011).

"Itu sebuah pesawat pengintai tak berawak Amerika (UAV). Pesawat itu jatuh di sisi perbatasan ini," kata seorang pejabat keamanan di daerah itu kepada AFP.

Ia menyatakan, pesawat itu diduga jatuh akibat gangguan teknis, sekitar dua kilometer di dalam wilayah Pakistan di kota Chaman, provinsi Baluchistan yang dilanda pergolakan.

Pejabat yang tidak bersedia disebutkan namanya itu menambahkan, puing-puing pesawat tersebut telah ditemukan.

Seorang pejabat di Korps Perbatasan Paramiliter Pakistan di Quetta, kota utama di provinsi tersebut, mengonfirmasi insiden itu.

"Sejumlah suku cadang dan sebuah kamera juga ditemukan bersama pesawat tersebut," kata pejabat itu. "Pesawat itu jatuh di dekat sebuah benteng Korps Perbatasan di Chaman, tetapi tidak menimbulkan korban."

Jatuhnya pesawat AS merupakan insiden langka di Pakistan. Salah satu pesawat pengintai negara tersebut pernah jatuh di kota Karachi pada Juli setelah menabrak seekor burung ketika sedang dalam penerbangan rutin.

Pada September 2008, orang suku di kawasan Waziristan Selatan mengklaim menembak jatuh sebuah pesawat pengintai AS di desa Jalal dekat perbatasan Afganistan. Militer Pakistan menyatakan menyelidiki peristiwa itu, tetapi tidak mengumumkan hasilnya.

Pesawat-pesawat tak berawak AS melancarkan lebih dari 20 serangan di kawasan suku Pakistan sejak pasukan komando AS membunuh pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden, dalam operasi rahasia di kota Abbottabad, Pakistan, pada 2 Mei.

Penyerbuan AS terhadap tempat Osama itu telah membuat malu dan marah militer Pakistan dan menambah ketegangan di antara kedua negara tersebut.

Islamabad mendesak AS mengakhiri serangan-serangan pesawat tak berawak, sementara Washington menuntut Pakistan mengambil tindakan menentukan untuk menumpas jaringan teror.

Sentimen anti-AS tinggi di Pakistan, dan perang terhadap milisi yang dilakukan AS tidak populer di Pakistan karena persepsi bahwa banyak warga sipil tewas akibat serangan pesawat tak berawak yang ditujukan kepada milisi di sepanjang perbatasan dengan Afganistan, dan penduduk merasa bahwa itu merupakan pelanggaran atas kedaulatan Pakistan.

AS pada 2010 menggandakan serangan rudal di kawasan suku Pakistan, dan lebih dari 670 orang tewas dalam sekitar 100 serangan sepanjang tahun itu. Menurut hitungan AFP, Pada 2009, sebanyak 45 serangan semacam itu menewaskan 420 orang.

Para pejabat AS mengobarkan perang dengan pesawat tak berawak terhadap para komandan Taliban dan Al Qaeda di kawasan suku barat laut. Di tempat tersebut, milisi bersembunyi di daerah pegunungan yang berada di luar kendali langsung dari pemerintah Pakistan.

Pasukan AS menyatakan, daerah perbatasan itu digunakan kelompok militan untuk melakukan pelatihan, penyusunan kekuatan kembali, dan peluncuran serangan terhadap pasukan koalisi di Afganistan.

AS menyebut kawasan suku Pakistan sebagai markas global Al Qaeda dan salah satu tempat paling berbahaya di Bumi.

Pejabat-pejabat AS mengatakan, pesawat tak berawak merupakan senjata yang sangat efektif untuk menyerang kelompok militan. Namun, korban sipil yang berjatuhan dalam serangan-serangan itu telah membuat marah penduduk Pakistan.

Pakistan mendapat tekanan internasional yang meningkat untuk menumpas kelompok militan di wilayah barat laut dan zona suku di tengah meningkatnya serangan-serangan lintas-batas gerilyawan terhadap pasukan internasional di Afganistan.

Kawasan suku Pakistan, terutama Bajaur, dilanda kekerasan sejak ratusan anggota Taliban dan gerilyawan Al Qaeda melarikan diri ke wilayah itu. Hal ini terjadi setelah invasi pimpinan AS pada akhir 2001 menggulingkan Pemerintah Taliban di Afganistan.

Pasukan Pakistan meluncurkan serangan udara dan darat ke kawasan suku Waziristan Selatan pada 17 Oktober 2009, dengan mengerahkan 30.000 prajurit yang dibantu jet tempur dan helikopter bermeriam.

Meski terjadi perlawanan di Waziristan Selatan, banyak pejabat dan analis yakin bahwa sebagian besar gerilyawan Taliban telah melarikan diri ke daerah-daerah berdekatan Orakzai dan Waziristan Utara.

Waziristan Utara adalah benteng Taliban, milisi yang terkait dengan Al Qaeda dan jaringan Haqqani, yang terkenal karena menyerang pasukan Amerika dan NATO di Afganistan. AS menjadikan daerah itu sebagai sasaran serangan rudal pesawat tak berawak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com