Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulau Tiaka Masih Mencekam

Kompas.com - 22/08/2011, 20:15 WIB

KOLONODALE, KOMPAS.com -- Hingga Senin (22/8/2011) malam, situasi di sekitar lokasi pengeboran minyak JOB Pertamina-Medco E&P Tomori di Teluk Tolo, di wilayah Kecamatan Mamosalato, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, masih mencekam. Senin pagi, warga menyerang lokasi pengeboran minyak tersebut.

Aparat kepolisian masih berhadap-hadapan dengan warga di tengah laut di sekitar lokasi pengeboran minyak di Pulau Tiaka. Dilaporkan masih terjadi kontak tembak antara polisi dengan warga yang menggunakan senjata rakitan dan bom molotov.

Wartawan Kompas Reny Sri Ayu melaporkan, saat ini ratusan pasukan Brimob dari Polda Sulteng, Polres Poso, Polres Banggai, dan Polres Morowali, telah dikerahkan ke lokasi untuk mengamankan situasi.

Sekitar 250 warga yang menggunakan perahu motor, mendatangi lokasi pengeboran pada Senin pagi dan menyerang petugas serta merusak sejumlah peralatan. Sebuah sumur pengeboran juga diledakkan menggunakan bom molotov dan bom ikan. Selain itu sejumlah peralatan vital di lokasi pengeboran juga dirusak.

Jumlah warga yang banyak tak sebanding dengan jumlah polisi yang mengamankan lokasi asaat itu, yakni sekitar 100 personel. Hal ini membuat aksi warga sulit dibendung.

Kepala Polda Sulteng Brigjen Dewa Parsana mengatakan, dalam aksi itu, warga menyandera empat anggota polisi dan sebuah speed boat milik Medco. Dalam upaya penyelamatan dan pembebasan sandera yang dilakukan Brimob, seorang warga tewas tertembak dan sejumlah lainnya terluka.

"Sandera selamat tapi sejumlah anggota polisi terluka. Bahkan Kepala Polres Morowali sempat diancam menggunakan clurit di bagian leher," ungkap Dewa.

Hingga kini belum jelas apa tuntutan warga terhadap PT Medco yang berujung penyerangan dan bentrok dengan aparat.

Sebelumnya, Minggu (21/8/2011) puluhan warga mendatangi pelabuhan Baturube tempat penyeberangan pekerja Medco ke pengeboran lepas pantai. Saat itu warga mendesak bertemu pimpinan Medco, akan tetapi para pimpinan perusahaan berada di Jakarta dan hanya pekerja yang ada di lokasi. Warga kemudian pulang. Senin pagi, mereka datang dalam jumlah ratusan dan langsung menyerang lokasi pengeboran minyak.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com