Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Pemain Pun Cemas Melihat Kerusuhan...

Kompas.com - 11/08/2011, 03:30 WIB

Kerusuhan massa yang semakin meluas di London hingga wilayah pinggiran dan beberapa kota lain membuat persepakbolaan Inggris menghadapi cobaan berat. Sejumlah pertandingan di awal musim, baik di Liga Primer maupun liga di bawahnya, terancam tidak dilaksanakan. Bahkan, sejumlah pertandingan jelas-jelas sudah dibatalkan, termasuk pertandingan persahabatan antara tim nasional Inggris melawan tim nasional Belanda yang dijadwalkan digelar di Wembley Stadium.

Padahal, perubahan jadwal pertandingan itu berpengaruh banyak kepada pemain, dan klub itu sendiri, mengingat jadwal pertandingan yang sangat padat di liga Inggris sendiri, belum lagi jadwal liga Eropa, juga kualifikasi Piala Dunia.

Jajaran kepolisian Inggris yang mengkhawatirkan adanya pengumpulan massa merekomendasikan agar sejumlah pertandingan dijadwal ulang hingga situasi kembali normal. Alhasil, pertandingan Carling Cup antara Bristol City melawan Swindon dibatalkan. Begitu pula pertandingan antara Crystal Palace melawan Crawley Town. Pertandingan diundur pada 23 dan 24 Agustus. Itu pun dengan catatan jika kondisi di London dan sekitarnya kembali normal.

”Pertandingan itu adalah pertandingan lokal sehingga akan sangat banyak pendukung datang. Karenanya, pertandingan itu harus mendapatkan pengawasan ketat dari polisi. Jika pengawasan polisi itu tidak bisa, kami tidak punya pilihan lain selain menunda pertandingan,” kata Ketua Bristol City Colin Sexstone kepada radio BBC.

Cemas

Para pemain di Liga Primer Inggris pun ikut cemas dan prihatin melihat kerusuhan yang meluas hingga ke kota Birmingham, Manchester, Nottingham, dan Bristol. ”Kerusuhan ini gila. Mengapa orang melakukan ini terhadap negerinya sendiri. Kotanya sendiri. Ini memalukan bagi negara kita. Tolong hentikan!” begitu tulis Wayne Rooney dalam akun Twitter-nya.

Reaksi lebih keras disampaikan pemain tengah Newcastle United, Joey Barton. Dalam akun Twitter-nya dia menulis, ”Inilah yang terjadi ketika orang-orang tak berpendidikan semakin kesal, kurangnya pendidikan menimbulkan kekerasan, memprotes sesuatu yang tidak jelas.”

Kecemasan lebih dalam disampaikan sejumlah pemain asing. Younes Kaboul dan Rafael van der Vaart dari klub Tottenham Hotspur mendesak pertandingan Liga Primer pada Sabtu (13/8), yaitu Hotspur melawan Everton, dibatalkan.

”Saya sangat terkejut dengan apa yang terjadi di Tottenham. Kami tidak tahu apakah bisa bermain pada Sabtu ini karena kerusuhan meluas ke seluruh London. Mereka tampaknya semakin serius,” ungkap Kaboul yang berasal dari Perancis tersebut.

Pemain tengah tim nasional Belanda, Van der Vaart, yang sudah bersiap untuk pertandingan melawan tim nasional Inggris di Wembley, juga tidak bisa membayangkan pertandingan pada Sabtu bisa dilaksanakan.

”Saya bertanya kepada diri saya sendiri mengenai apakah pertandingan liga di akhir pekan bisa dilanjutkan atau tidak,” paparnya.

Van der Vaart juga mengkhawatirkan istrinya, Sylvie, yang tinggal di London saat kerusuhan terjadi dan dirinya sedang berada di Belanda . ”Untunglah semuanya baik-baik saja. Di tempat kami tinggal, semuanya tetap tenang,” paparnya seperti dikutip harian The Sun.

Akan tetapi, pengelola Liga Primer Inggris baru akan mengambil keputusan Kamis (11/8). ”Kami terus melakukan diskusi dengan klub-klub yang berbasis di London, dan kepolisian Metropolitan, serta otoritas-otoritas terkait lainnya terkait dengan pertandingan pada Sabtu di ibu kota ini,” demikian pernyataan tertulis Liga Primer.

Pada Sabtu ini, tiga pertandingan Liga Primer telah dijadwalkan, yaitu Tottenham melawan Everton, Fulham melawan Aston Villa, dan Queen Parks Rangers melawan Bolton Wanderers.

Pemain bersatu

Cobaan berat yang tengah dialami para pemain bola Inggris itu di sisi lain memunculkan persatuan yang kuat dari para pemain, khususnya mereka yang tergabung di tim nasional.

Para pemain tim nasional Inggris pun mengeluarkan pernyataan bersama atas gagalnya pertandingan melawan tim nasional Belanda akibat kerusuhan itu. Kapten tim nasional, John Terry, dan wakilnya, Rio Ferdinand, yang memimpin pernyataan bersama itu, menyampaikan kekecewaan atas batalnya pertandingan, tetapi sangat memahami alasan di balik pembatalan itu.

”Kami semua melihat gambar-gambar mengerikan di televisi dan yang lebih penting pada saat ini adalah keselamatan para penggemar dan publik pada umumnya. Keseluruhan anggota tim memohon ketenangan dan diakhirinya kekacauan yang telah terjadi,” kata Terry mewakili seluruh tim.

(AP/Reuters/OKI)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com