Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjarahan di Kamp Pengungsi, Tujuh Tewas

Kompas.com - 06/08/2011, 04:31 WIB

mogadishu, jumat - Kelaparan hebat di Somalia dan kerawanan dalam distribusi pangan mulai menimbulkan masalah sosial lain, yakni penjarahan. Hari Jumat (5/8), tentara pemerintah menembak mati tujuh pengungsi yang berusaha menjarah sebuah mobil pembawa bantuan di Mogadishu, ibu kota Somalia.

Insiden itu terjadi di sebuah kamp pengungsi terbesar di Mogadishu. Saat bantuan didistribusikan, sekelompok pengungsi yang berasal dari daerah terancam kelaparan di Somalia selatan merangsek maju menyerbu truk pengangkut pangan itu. Tentara menembak mati tujuh orang dan belasan lainnya terluka.

Seorang pengungsi, Muse Sheik Ali, mengatakan, tentara pemerintah lebih dahulu mencoba mencuri makanan di Badbado, pusat distribusi bantuan yang dikelola Program Pangan Dunia (WFP), Jumat. Melihat aksi tersebut, sekelompok pengungsi mulai menjarah bantuan. Namun, aparat tentara pemerintah menembak mereka hingga tujuh tewas dan belasan lain terluka.

Abdi Awale Nor, pengungsi lain, juga membenarkan ada tujuh orang tewas tertembak. Dia menyebut insiden tersebut sebagai adegan ”pembantaian” dan mengatakan tentara ”dengan kejam menembak semua orang” yang ada di sekitar truk bantuan.

”Mereka menembak kami, seolah-olah kami ini musuh bebuyutan mereka,” kata Abidyo Geddi, pengungsi lainnya.

WFP, badan bantuan pangan dunia, adalah ujung tombak PBB dalam mendistribusikan bantuan pangan bagi warga Somalia yang terancam kelaparan terparah dalam 60 tahun ini. Akibat kelaparan itu, sudah 29.000 anak tewas dan 640.000 anak menderita kekurangan gizi akut.

Mereka adalah bagian dari 12 juta penduduk di Tanduk Afrika yang sangat membutuhkan bantuan pangan. PBB Rabu lalu telah mengumumkan tiga daerah baru sehingga total menjadi lima daerah yang menderita kelaparan terparah di Somalia selatan.

Bantuan mulai mengalir ke Somalia dan beberapa negara lain di Afrika Timur. Namun, distribusi bantuan di Somalia sangat terhambat karena masalah keamanan. Sebagian besar wilayah Somalia selatan dikendalikan oleh Al Shabab, sayap Al Qaeda paling kuat di Tanduk Afrika.

Al Shabab menyangkal adanya kelaparan. Mereka berusaha menghambat distribusi bantuan dan menghalangi setiap warga yang sedang berjuang mencapai pusat-pusat distribusi pangan.

Selain Al Shabab, sebenarnya terdapat banyak faksi garis keras yang menolak peran Barat di Somalia. (AP/AFP/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com