Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Obama Kehilangan Dukungan Politik

Kompas.com - 02/08/2011, 14:32 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com Presiden Barack Obama berhasil menyelamatkan ekonomi AS dan dunia dari krisis ekonomi akibat kemungkinan gagal bayar utang (default). Meski dimikian, ia kehilangan politik.

Situs The Straits Times di Singapura, Selasa (2/8/2011), melansir bahwa Obama akhirnya harus memberi konsesi dan kehilangan dukungan politik demi mendapat dukungan kubu Republik. "Dia dan Partai Demokrat kehilangan dukungan publik," kata Guru Besar Sosial Politik Universitas New Hampsire, Dante Scala, yang diwawancara kantor berita AFP.

Upaya Obama tersebut mengompromikan banyak kebijakan fiskal dan kepentingan dari Partai Demokrat. Obama, menurut Scala, menghadapi kemarahan kubu liberal yang menilainya mengorbankan penerimaan pajak dari kaum kaya untuk mengimbangi pemotongan belanja negara.

Tekanan terhadap Obama akan tetap kuat walau ia berhasil meningkatkan batas waktu pembayaran utang hingga tahun 2012, setelah Pemilihan Presiden AS, dan mempertahankan kebijakan pengaman sosial yang ditentang kubu Republik dan kaum pemodal.

Tokoh Demokrat, Emanuel Cleaver, menyebut kesepakatan utang tersebut sebagai "Roti Manis dari Setan". Pandangan tersebut mewarnai kubu sekutu Obama di kongres.

Sebaliknya, sejumlah tokoh Partai Republik yang diperkirakan maju dalam Pemilihan Presiden 2012 juga menentang kebijakan Obama. Pertarungan kini berlanjut di Senat yang dikuasai kubu Demokrat, yang diharapkan menyetujui kebijakan terkait utang AS, hari ini.

Sementara itu, Juru Bicara Republik John Boehner mundur dari pembahasan utang Gedung Putih pada bulan lalu. Tingkat popularitas Obama kini hanya mencapai 40 persen. Popularitasnya di kongres pun diperkirakan lebih merosot lagi.

Koran New York Times mengecam Obama yang dianggap gagal mengajak politisi menaikkan pajak pendapatan demi mendapat dukungan kubu konservatif di Partai Republik. Kolom yang ditulis penerima Nobel, Paul Krugman, menyebut Obama "menciut" di hadapan kubu Republik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com