Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lawan Militan, 7 Tentara Filipina Tewas

Kompas.com - 28/07/2011, 16:49 WIB

MANILA, KOMPAS.com — Tujuh tentara Filipina tewas dan 21 terluka, Kamis (28/7/2011), dalam pertempuran terberat pada beberapa bulan terakhir antara pasukan pemerintah dan militan yang terkait jaringan Al Qaeda di sebuah pulau terpencil selatan negara itu.

Korban besar juga terjadi di pihak kaum militan yang berasal dari kelompok Abu Sayyaf ketika tentara muncul tiba-tiba di basis utama mereka di Pulau Jolo, kata Letnan Kolonel Randolph Cabangbang. "Kami mengirimkan helikopter untuk memberikan dukungan udara serta untuk mengevakuasi korban kami," kata Cabangbang kepada wartawan. Ia menambahkan, tentara memerangi militan selama lima jam sebelum mengusai basis mereka.

"Pasukan kami sedang mengejar sekelompok kecil pria bersenjata yang menyandera tawanan ketika para tentara menyadari bahwa mereka berada di tengah basis utama Abu Sayyaf. Itu menyebabkan mengapa terjadi korban di pihak kami."

Kelompok Abu Sayyaf, dengan kekuatan yang diperkirakan sekitar 300 orang, merupakan kelompok kecil, tetapi paling mematikan dari sejumlah kelompok militan Muslim yang memerangi Pemerintah Filipina. Sejak tahun 2002, pasukan AS telah membantu melatih pasukan Filipina untuk memerangi militan dan kekuatan Abu Sayyaf sebagian besar berkurang dalam beberapa tahun terakhir.

Cabangbang mengatakan, ada sekitar 70 pemberontak di basis kaum militan itu, yang terletak di dekat kota Patikul, yang menjadi markas pemimpin militan Radullan Saheron dan Isnilon Hapilon. Sejumlah militan Indonesia dan Malaysia diyakini pernah ada di sana, katanya. "Kami menghantam pusat saraf militan, jadi ada perlawanan berat," kata Cabangbang.

Saheron dan Hapilon berada dalam daftar buruan Departemen Luar Negeri AS karena keterlibatan kedua orang itu dalam banyak pembunuhan dan penculikan, termasuk tiga pekerja Komite Palang Merah Internasional pada 2009 dan pasangan misionaris Amerika pada 2001.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com