Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua Majelis Syuro Iran Sempat Menuduh AS dan Israel

Kompas.com - 27/07/2011, 03:59 WIB

Ada dua ilmuwan nuklir Iran yang sudah tewas. Mereka itu adalah Masoud Ali Mohammadi yang tewas pada 12 Januari 2010 dan Manouchehr Shahryari yang tewas pada 29 November 2010.

Tidak dijelaskan apa di balik peristiwa tewasnya dua pakar nuklir Iran itu. Namun, di samping dua kasus itu, ada pula upaya percobaan pembunuhan terhadap ilmuwan nuklir Iran, Abbasi Davani.

Davani kini menjabat sebagai Kepala Badan Tenaga Atom Iran, menggantikan Ali Akbar Salehi, yang telah ditunjuk sebagai menteri luar negeri.

Pada Sabtu (23/7) lalu, seorang warga Iran bernama Darioush Rezaie Nejad (35) juga tewas. Dia tewas karena tembakan dari orang tak dikenal di depan rumahnya di Teheran.

Pemerintah Iran pada hari Minggu membantah telah terjadi pembunuhan terhadap ilmuwan nuklir Iran, Darioush Rezaie. Dikatakan, orang yang meninggal itu kebetulan saja bernama serupa dengan pakar nuklir Iran.

Warga yang tewas itu adalah seorang mahasiswa magister bidang elektro pada Universitas Teknologi Nasiruddin al Toosi di Teheran. Dia memang sedang berstatus sebagai karyawan di Kementerian Pertahanan Iran.

Menurut sejumlah media Iran, ada kesamaan nama antara ilmuwan nuklir Iran Darioush Rezaie dan mahasiswa elektro Darioush Rezaie Nejad yang tewas itu.

Menurut Dekan Universitas Teknologi Nasiruddin al Toosi di Teheran, Rezaie Nejad tidak memiliki aktivitas di bidang nuklir. Rezaie Nejad termasuk salah satu dari 20 mahasiswa di universitas tersebut yang dicalonkan meraih gelar magister sejak tiga tahun lalu.

Namun, kecurigaan sempat muncul sebelum bantahan dari Pemerintah Iran muncul. Ketua Majelis Syuro Iran Ali Larijani sempat menuduh AS dan Israel berada di belakang pembunuhan Darioush Rezaie, yang dia kira pakar nuklir Iran.

”Bentuk perbuatan AS-Zionis terhadap seorang ilmuwan di negara ini merupakan isyarat baru tentang tingkat permusuhan AS,” kata Larijani di depan forum parlemen Iran.

Darioush Rezaie adalah ilmuwan nuklir yang menyandang gelar doktor di bidang fisika nuklir yang diraihnya dari Universitas Firdous di kota Mashhad. Ia kini bekerja sebagai dosen di Universitas Mohaghegh Ardebili. Ia dikenal pakar di bidang reaktor nuklir.

Sementara itu, pemimpin spiritual Iran Ali Khamenie menegaskan, kehadiran armada AS dan Eropa di perairan kawasan ini adalah hal berbahaya dan tidak disukai. (mth)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com