Dibantu dua kakaknya, Kazemi memperlihatkan lukanya: di kedua paha, di pergelangan kaki, dan di lengan kirinya.
Ia tak menganggap Norwegia sebagai tempat yang bermusuhan. Ia berkisah telah melewati banyak bahaya di kota asalnya Herat, Afganistan barat laut, dan tidak pernah meragukan dia bisa melewati ini juga.
”Anda hidup hanya sekali dan Anda harus menerima yang baik dan yang buruk,” kata anak muda yang terus tersenyum itu.
”Kedua hal itu akan selalu ada. Hidup seperti itu. Ada masa baik dan masa buruk. Di sebuah tempat berbahaya, Anda selalu punya kemungkinan untuk hidup, dan di tempat yang aman Anda selalu punya kemungkinan tewas terbunuh. Itulah takdir dan Anda tidak bisa menghindarinya.” (AP/DI)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.