KOMPAS.com — Pernyataan terbaru Takhta Suci Vatikan adalah menolak uskup yang ditahbiskan di China tanpa persetujuan Paus Benediktus XVI. Uskup tersebut, sebagaimana warta AP dan AFP pada Sabtu (16/7/2011), adalah Joseph Huang Bingzhang yang ditahbiskan di kota Shantou, Provinsi Guangdong, pada Kamis lalu.
Rupanya, Gereja Katolik penahbis itu tidak mengakui kepemimpinan Paus. Padahal, dalam tradisi Katolik Roma, Paus yang berkedudukan di Vatikan adalah pemimpin tertinggi. "Takhta Suci tidak mengakuinya... dia tidak memiliki wewenang untuk memimpin keuskupan masyarakat Katolik," kata Vatikan.
"Paus Benediktus XVI juga mengecam perlakuan yang diterima gereja-gereja di China," kata pernyataan itu.
Sampai kini, ada 6 juta penganut Katolik di Negeri Tembok Raksasa itu. Sebagian jemaat gereja mendukung pemerintah komunis China. Sementara lainnya adalah pendukung setia Paus yang beribadah secara sembunyi-sembunyi.
Ironisnya, konstitusi China menjamin hak beribadah. Namun, puluhan anggota gereja ditangkap dalam beberapa bulan terakhir.
Menolak
Pihak Vatikan juga menambahkan, Pemerintah China memaksa beberapa uskup pendukung Vatikan menghadiri upacara penahbisan meskipun para uskup itu sebenarnya menolak. Sebuah sumber di China mengatakan, para uskup menghadiri acara di bawah pengawalan polisi.
Vatikan mendesak agar warga Katolik China diberikan kebebasan untuk tetap setia kepada Paus.