Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dewan Pers: SBY Tak Paham Jurnalisme

Kompas.com - 12/07/2011, 10:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi Pengaduan Masyarakat dan Penegakan Etik Dewan Pers Agus Sudibyo menilai, pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mengkritik pers tidak proporsional. Presiden mempertanyakan media yang memuat berita berdasarkan BBM Nazaruddin yang menurutnya belum dipastikan validitasnya.

"Itu (kritikan) menunjukan bahwa dia (Presiden) tidak paham tentang jurnalisme. Jadi, media boleh saja mengutip BBM atau SMS itu, tidak masalah karena informasi itu bisa didapat dari mana saja," ujar Agus ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (12/7/2011).

Agus juga menilai, headline besar terkait kasus tersebut tidak dapat dikatakan sebagai upaya memojokkan Partai Demokrat. Menurutnya, yang perlu dikritik dalam masalah itu adalah wartawan yang tidak beranjak dari talking news dalam memberitakan sebuah kasus.

"Media itu mempunyai kewajiban untuk mengecek terhadap pernyataan sumber. Media juga harus dengan kerendahan hati memberitahukan informasi dari BBM dan SMS itu harus diuji apakah benar yang mengirimkan itu Nazaruddin," katanya.

Lantas, bagaimana ketika yang bersangkutan tidak dapat dikonfirmasi dan beberapa pihak selalu membantah terkait kasus tersebut? "Ya, wartawan tidak boleh menyerah. Wartawan bisa melakukan investigasi, dengan menanyakan pihak-pihak terkait dalam kasus itu, seperti orang-orang di perusahaan milik dia (Nazaruddin) hingga kasus ini menjadi jelas," saran Agus.

Seperti diberitakan, Presiden Yudhoyono di kediamannya di Puri Cikeas Indah, Bogor, Senin (11/7/2011), mengutarakan keluhannya terhadap media. Menurut Presiden, belakangan banyak pemberitaan media massa, termasuk media yang memiliki kredibilitas dan reputasi baik, terus memojokkan partainya dengan bersumber dari BBM dan SMS dari Nazaruddin.

Presiden menilai, perilaku politik seperti itu tidak mencerdaskan kehidupan bangsa. Nazaruddin semenjak dijadikan tersangka dalam kasus dugaan suap pada proyek pembangunan wisma atlet SEA Games 2011 terus menuding rekan separtainya ikut terlibat dalam kasus itu.

Tudingan itu dia lontarkan melalui BBM yang beredar di kalangan wartawan. Ia mengungkapkan, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum serta Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng pun ikut menerima aliran uang suap tersebut. Selain itu, anggota komisi VII DPR itu juga menyebut dugaan keterlibatan anggota DPR, Angelina Sondakh, Wayan Koster, dan Mirwan Amir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

    Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

    Nasional
    Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

    Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

    Nasional
    Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

    Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

    Nasional
    PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

    PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

    Nasional
    PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

    PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

    Nasional
    Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

    Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

    Nasional
    Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

    Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

    Nasional
    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

    Nasional
    Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

    Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

    Nasional
    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

    Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

    Nasional
    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

    Nasional
    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

    Nasional
    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

    Nasional
    May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

    May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

    Nasional
    Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

    Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com