Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Presiden Bersumpah Setia

Kompas.com - 27/06/2011, 14:53 WIB

SANAA, KOMPAS.com - Komandan Garda Republik Yaman Ahmed Ali Saleh, putra sulung Presiden Yaman terluka Ali Abdullah Saleh yang menerima pengobatan di Riyadh, Minggu (26/6/2011), menyatakan bahwa pasukannya berkomitmen untuk menaati perintah wakil presiden dan mendukung penyelesaian kebuntuan politik.

Brigjen Ahmed Ali (42), yang juga komandan pasukan khusus, membuat komentar itu dalam satu pernyataan yang diterbitkan oleh Kementerian Pertahanan Negara, dalam menanggapi seruan-seruan demonstran yang didukung oposisi menuntut dia agar meninggalkan Yaman.

Presiden Ali Abdullah Saleh tidak muncul di publik sejak diterbangkan ke ibu kota Arab Saudi pada 4 Juni untuk perawatan luka yang dideritanya dalam pengeboman terhadap istana kepresidenan di Sanaa.

"Pasukan Garda Republik dan pasukan khusus loyal kepada negara dan kesatuan serta berkomitmen untuk melaksanakan perintah Wakil Presiden Abdu-Rabbu Mansour Hadi," kata putra Saleh itu dalam pernyataan tersebut.

"Sebagai komandan militer dari Garda Republik dan pasukan khusus, saya menegaskan untuk memenuhi tugas dan tanggung jawab saya untuk membela negara dan menjaga demokrasi, keamanan, stabilitas, serta persatuan di bawah kepemimpinan Wakil Presiden Hadi," kata Ahmed Ali.

Yaman telah dicengkeram kerusuhan selama lima bulan, yang menyerukan berakhirnya kekuasaan 33 tahun Presiden Saleh. Menurut pembantunya, Ahad, bahwa Presiden akan menyampaikan pidato kepada bangsanya dalam 48 jam mendatang serta akan kembali ke Sanaa dalam beberapa hari berikutnya.

Ahmed Ali juga berjanji bahwa Garda Republik dan pasukan khusus akan terus membela negara melawan "tindakan subversif" yang membahayakan keamanan dan integritas orang-orang Yaman dan lembaga pemerintah serta memerangi teroris di provinsi selatan Abyan dan di provinsi-provinsi di dekatnya.

Putra Saleh dan beberapa kerabat memegang posisi tinggi di militer dan institusi keamanan, termasuk badan keamanan antiteror dan badan intelijen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com