Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Bashar al-Assad Berjanji Mengamandemen Konstitusi

Kompas.com - 21/06/2011, 03:35 WIB

Tokoh oposisi lain, Omar Idlib, menyatakan, pidato Assad sangat mengecewakan. Menurut dia, pidato Assad tidak menyinggung masalah dasar, seperti penyiksaan dan penangkapan ribuan pemuda Suriah.

Idlib mengatakan, Assad menyinggung masalah pencabutan UU darurat, tetapi dalam waktu yang sama aparat keamanan Suriah menangkap dan menyiksa ribuan pemuda. ”Assad juga tidak meminta maaf kepada keluarga korban, baik korban tewas maupun luka-luka,” ujar Idlib kepada Al Jazeera.

Ia menegaskan, satu-satunya solusi di Suriah adalah segera menggelar dialog nasional yang agendanya membahas mekanisme pengunduran diri Presiden Assad.

Tuduh konspirasi

Dalam bagian lain pidatonya, Assad menuduh ada konspirasi melawan negerinya. Ia juga menuduh ada kelompok pengacau yang memanfaatkan situasi.

”Suriah sepanjang sejarahnya sering mendapatkan ancaman konspirasi yang sebagiannya disebabkan sikap politik Suriah. Kita harus memperkuat barisan di dalam negeri melawan konspirasi itu,” ujar Assad.

Dia mengakui, mereka yang turun ke jalan berunjuk rasa memiliki tuntutan yang sah. Namun, ada kelompok pengacau yang memanfaatkan mereka.

Assad menyebut ada tiga kelompok yang berunjuk rasa. Pertama, mereka yang mengusung tuntutan sah. Kedua, para pengacau. Ketiga, kelompok radikal.

Assad berjanji akan mempelajari serius tuntutan rakyat dan akan meminta kementerian peradilan memperluas pemberian amnesti. Assad juga menyerukan kepada pengungsi Suriah di Turki untuk segera pulang.

Ia membantah negara akan balas dendam kepada mereka yang lari ke Turki. Namun, tidak ada solusi politik bagi kelompok pengacau.

Ia menuduh kelompok pengacau menjadikan aparat keamanan sebagai sasaran. Jumlah buronan dari kelompok itu mencapai 64.000 orang, yang telah mendapat vonis hukum mulai dari beberapa bulan hingga hukuman mati. (mth)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com