Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Bashar al-Assad Berjanji Mengamandemen Konstitusi

Kompas.com - 21/06/2011, 03:35 WIB

Kairo, Kompas - Presiden Suriah Bashar al-Assad dari mimbar Universitas Damaskus, Senin (20/6), berjanji akan melakukan reformasi dengan mengamandemen konstitusi. Ia mengungkapkan, telah disiapkan rancangan undang-undang yang akan menjadi pintu menuju amandemen konstitusi itu.

Di antara rancangan undang-undang (RUU) baru yang disebut Assad adalah undang-undang soal partai politik dan pemilihan umum. Assad lalu menyampaikan jadwal waktu proses amandemen konstitusi itu.

”Amandemen konstitusi itu membutuhkan parlemen baru, yang akan diperoleh melalui pemilu parlemen pada bulan Agustus 2011 jika tidak ada penundaan lagi. Namun, penyelesaian undang-undang baru harus tuntas sebelum akhir tahun ini,” ungkap Assad.

Menurut dia, rancangan undang-undang kepartaian dan pemilu itu akan menggerakkan dinamika politik di Suriah. Namun, UU kepartaian dan pemilu butuh kesepakatan semua elemen di Suriah jika tidak ingin muncul masalah baru.

Presiden Suriah itu tidak memerinci isi RUU kepartaian dan pemilu tersebut. Assad juga tidak menyinggung apakah RUU kepartaian dan pemilu itu akan mengakhiri dominasi partai sosialis Baath di Suriah yang berlangsung sejak 1969.

Suriah dilanda aksi unjuk rasa antirezim Assad sejak akhir Maret lalu, yang menyebabkan sekitar 1.500 orang tewas dan lebih dari 10.000 warga mengungsi ke Turki.

Assad pada April lalu telah menyampaikan pidatonya kepada rakyat. Namun, pidato itu gagal menghentikan unjuk rasa prodemokrasi di Suriah.

Menolak

Meski ada janji reformasi, kubu oposisi segera menolak pidato Assad itu. Salah seorang tokoh koalisi Suriah yang beroposisi, Fahmi Khairullah, kepada stasiun televisi Al Jazeera mengatakan, pidato Assad adalah omong kosong.

”Assad harus mempertanggungjawabkan mengapa dia minta bantuan Iran untuk menumpas unjuk rasa prodemokrasi di negaranya. Ada bukti bahwa Turki pernah mencegat dua pesawat Iran yang mengangkut pasukan pengawal revolusi Iran untuk membantu menumpas unjuk rasa di Suriah,” ungkapnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com