Secara terpisah, Manajer Laboratorium Teknologi Sistem Kebumian dan Mitigasi Bencana (Geotech) pada Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Fadli Syamsudin menyampaikan hal yang berbeda. Berdasarkan riset simulasi untuk model prakiraan cuaca bekerja sama dengan Japan Agency for Marine-Earth Science and Technology (Jamstec), kondisi La Nina akan terlahir kembali pada Juli 2011. ”Akan terjadi fenomena reborn, terlahirnya kembali La Nina dalam waktu yang cukup singkat,” katanya, Kamis (16/6).
Memasuki bulan Juni 2011 La Nina memang mulai menghilang dan cuaca cenderung menuju normal, tetapi tidak mencapai titik nol. Di beberapa daerah, akhir-akhir ini masih turun hujan.
”Memasuki tahun 2012 diperkirakan Indonesia masih terpengaruh kondisi La Nina. Antara bulan Januari dan Maret merupakan puncak musim hujan yang perlu diwaspadai karena bisa menimbulkan banjir,” kata Fadli.