Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vietnam Gelar Latihan, China Marah

Kompas.com - 14/06/2011, 02:57 WIB

Hanoi, Senin - Tentara Angkatan Laut Vietnam menggelar latihan perang dengan menggunakan peluru tajam di Laut China Selatan, Senin (13/6). Latihan sudah direncanakan pekan lalu menyusul konflik terbaru dengan China terkait sengketa di Spratly dan Paracel.

Seorang perwira Angkatan Laut Vietnam di Provinsi Quang Nam mengatakan, sesi pertama latihan berlangsung sembilan jam di sekitar Hon Ong, pulau tak berpenghuni. Dia mengatakan ini merupakan latihan rutin tahunan. Zona latihan kali ini terletak sekitar 250 kilometer dari Paracel dan hampir 1.000 kilometer dari Spratly.

Perwira itu mengatakan, sesi lanjutan (kedua) akan berlangsung lima jam pada malam hari sejak pukul 18.00. Dia tidak menyebutkan jumlah personel angkatan laut yang terlibat dalam latihan.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Vietnam, Nguyen Phuong Nga, juga menyatakan, ini merupakan latihan rutin.

Pekan lalu Vietnam mengatakan akan menggelar latihan di tengah ketegangan dengan China sehubungan sengketa perairan di Spratly dan Paracel.

Militer Vietnam menuding China melakukan provokasi. China dituding membangkitkan kebencian warganya dan mengancam kepentingan navigasi maritim bagi negara lain.

Beberapa pekan ini, kedua negara bertetangga yang komunis itu saling melancarkan tuduhan tentang pelanggaran wilayah yang juga diperebutkan Filipina, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Taiwan tersebut. Konflik Vietnam-China ini lebih lama daripada biasanya.

Hanoi mengatakan ingin menyaksikan sengketa secara damai agar semua negara taat kepada hukum internasional. Beijing juga berkomitmen menjaga perdamaian di Laut China Selatan. Namun, pengerahan kapal perang oleh China memicu kekhawatiran di negara-negara tetangganya di Asia.

Global Times, tabloid populer di China, mengatakan, latihan militer Vitenam itu ”menunjukkan kekuatan militer untuk melawan Beijing”.

Perang menular ke dunia maya. Para peretas kedua negara juga saling menyerang dengan sengit. Mereka juga menjebol situs pemerintahan kedua negara.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com