Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fatah Inginkan Fayyad Pimpin Palestina

Kompas.com - 12/06/2011, 15:48 WIB

RAMALLAH, KOMPAS.com  — Komite pusat Fatah telah memilih Salam Fayyad, Perdana Menteri Palestina saat ini, sebagai kandidat kepala pemerintah sementara, kata seorang pejabat Fatah, Minggu (12/6/2011).      "Dalam pertemuan tadi malam di markas presiden, kami memutuskan mencalonkan Salam Fayyad untuk memimpin Pemerintah Palestina," kata  anggota komite pusat Fatah yang tak bersedia disebut namanya kepada AFP

Keputusan ini muncul menjelang pertemuan pada Selasa (14/6/2011) di Kairo antara para pejabat dari Fatah dan Hamas. Kedua kelompok yang sudah lama bersaing itu menyetujui pembentukan pemerintah transisi yang diamanatkan oleh kesepakatan kesatuan yang mereka tandatangani pada  bulan lalu.      Kesepakatan mendadak, yang dimaksudkan untuk mengakhiri tahun permusuhan sengit mereka itu, menyerukan bagi terbentuknya satu pemerintahan independen untuk meletakkan dasar bagi pemilihan presiden dan  legislatif dalam waktu satu tahun.  

Pada Sabtu (11/6/2011) malam, setelah pertemuan komite sentral, perwakilan Fatah Azzam al-Ahmed mengatakan, putaran perundingan berikutnya harus menghasilkan keputusan  akhir pemerintah.      Komite pusat "memutuskan untuk melanjutkan komunikasi dengan Hamas dan faksi lain untuk membentuk Pemerintah Palestina sesegera mungkin".     

"Kedua  pihak akan bertemu Selasa ini untuk membentuk pemerintahan, dan kami berharap bahwa ini akan menjadi putaran terakhir (pembicaraan) yang diperlukan untuk menyelesaikan pembentukan pemerintah," katanya.   

Fatah dan Hamas masing-masing telah menyusun daftar singkat calon mereka untuk jabatan perdana menteri, tetapi masa depan Fayyad di kantornya yang dia pegang saat ini  masih belum jelas karena beberapa orang di Hamas menentang dia tetap di jabatannya.   

Hamas belum mengumumkan kandidat untuk posisi itu, tetapi para pejabat gerakan tersebut telah mengatakan mereka berharap perdana menteri ke depan adalah dari Gaza, yang akan menyingkirkan Fayyad.      Namun, kepemimpinan Palestina juga menghadapi tekanan internasional untuk terus mempertahankan Fayyad, dalam upaya untuk menjaga aliran uang donor kepada Pemerintah Palestina "yang sakit".     

Masyarakat internasional telah bulat-bulat memuji Fayyad, mantan pejabat  Bank Dunia, atas usahanya untuk membangun institusi Palestina dan mempersiapkan kenegaraan, bahkan tanpa adanya perundingan perdamaian dengan Israel sekalipun.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Penuhi Kebutuhan Daging Sapi Nasional, Mendag Zulhas Dorong Kerja Sama dengan Selandia Baru

Nasional
UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

UKT Naik, Pengamat: Jangan Sampai Mahasiswa Demo di Mana-mana, Pemerintah Diam Saja

Nasional
Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Profil Mayjen Dian Andriani, Jenderal Bintang 2 Perempuan Pertama TNI AD

Nasional
Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Status Gunung Ibu di Halmahera Meningkat, Warga Dilarang Beraktivitas hingga Radius 7 Kilometer

Nasional
Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Anies Mau Istirahat Usai Pilpres, Refly Harun: Masak Pemimpin Perubahan Rehat

Nasional
Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Istana Disebut Belum Terima Draf Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com