Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dominique, Sex, dan IMF

Kompas.com - 21/05/2011, 11:44 WIB

Jepang, AS dan Kanada mempercayai kemampuan Lipsky, namun Eropa mengkhawatirkan dia tak bisa mengatasi krisis utang Eropa, karena dia orang Amerika.

Lipsky buru-buru mengumumkan akan mengundurkan diri segera setelah masa jabatannya berakhir Agustus nanti. Kursi bos IMF pun lowong. Segeralah 187 negara anggota IMF berebut kursi Dominique Strauss-Kahn.

Eropa, diantaranya Kanselir Jerman Angela Merkel, ingin IMF tetap dipimpin Eropa, sementara negara berkembang memandang kini saatnya janji reformasi IMF diwujudkan dengan memberi kesempatan non Eropa memimpin IMF.

"Saya kira memang seharusnya dipimpin orang Eropa karena Eropa adalah pemangku kepentingan terbesar dalam IMF," kata Presiden Komisi Eropa Jose Manuel Barroso.

Negara berkembang, termasuk Brazil, India, Afrika Selatan dan Cina, membalas klaim ini. "Kandidat dari negara berkembang mesti diberi peluang untuk memimpin IMF," kata Menteri Keuangan Afrika Selatan Pravin Gordhan.

Tapi Eropa akan sekuat tenaga mengajukan calonnya, termasuk Menteri Keuangan Prancis Christine Lagarde. Sedangkan AS yang secara tradisional menjadi orang kedua di IMF, menjagokan Penasehat Ekonomi Gedung Putih David Lipton menjadi deputi Direktur Pelaksana IMF.

Harap diketahui ada konsensus tak tertulis bahwa yang memimpin IMF adalah Eropa, sementara AS memimpin Bank Dunia.

Namun Legarde dan Lipton yang sering membela kepentingan perbankan lewat program-program "bailout"-nya, dianggap kontroproduktif bagi reformasi IMF.

"Jika mereka mengajukan Lagarde dan Lipton itu akan menjadi malapetaka," kata sumber IMF seperti dikutip AFP.

Namun menyerahkan kepada non Eropa secara matematis sulit dilakukan, mengingat negara-negara besar memiliki hak suara lebih besar.

Di IMF ini, AS mempunyai hak suara 16,80 persen, Jepang 6,25 persen, Jerman 5,83 persen, Inggris dan Prancis masing-masing 4,3 persen. Sedangkan dari hitungan blok ekonomi, maka negara-negara G-7 menguasai 44,3 persen suara, sedangkan negara berkembang hanya 40,5 persen, sisanya negara-negara Eropa lainnya.

Dominique ternyata tak hanya meninggalkan noda prilaku memalukan, tapi memunculkan juga tantangan kepada IMF guna membuktikan janji reformasinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com