Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Osama Tak Berniat Lari

Kompas.com - 14/05/2011, 04:28 WIB

washington dc, KAMIS - Dari berbagai bukti yang ditemukan di rumahnya di Abbottabad, Pakistan, Osama bin Laden diduga sudah merasa aman dan nyaman tinggal di tempat itu sehingga tak berniat melarikan diri lagi. Hal ini menguatkan dugaan ia punya sistem pendukung di Pakistan.

Beberapa pejabat Pemerintah AS, yang mengikuti dengan dekat perkembangan penyelidikan berbagai barang bukti dari rumah Osama, mengatakan, tak ditemukan tanda-tanda Osama punya rencana melarikan diri dari tempat itu.

Sebelumnya dikabarkan, hasil pemantauan Badan Pusat Intelijen AS (CIA) sejak tahun lalu terhadap rumah tersebut juga menunjukkan tak ada jalan atau terowongan khusus untuk melarikan diri dari rumah itu.

Para pejabat itu juga mengatakan, tak ada tanda-tanda Osama berniat menghancurkan data di dalam komputer dan berbagai sarana penyimpan, sampai akhirnya semua diangkut pasukan Navy SEALs. ”Sepertinya dia menjadi puas diri. Ada begitu banyak materi yang kami temukan di sini daripada yang diduga sebelumnya,” tutur seorang pejabat, yang tak disebut namanya,

Osama juga tinggal di situ dengan pengamanan minim. Saat pasukan Navy SEALs menyerbu rumah tersebut, Senin pekan lalu, hanya ada empat laki-laki di dalam kompleks rumah besar itu, yakni Osama, satu anak laki-lakinya, dan dua kurir.

”Apa arti semua ini? Bagaimana dia bisa hidup begitu nyaman di tempat itu dengan pengamanan seminim itu?” kata pejabat tersebut, seperti dilaporkan CNN, Kamis (12/5)

Sebagian pihak di AS berspekulasi, minimnya jumlah pengawal ini bertujuan agar tidak menarik perhatian intelijen AS, yang selalu mengira Osama didampingi banyak pengawal. Meski minim pengawalan, kewaspadaan Osama dan para penghuni rumah itu tetap sangat tinggi.

Para agen rahasia yang memantau rumah itu melihat sedikitnya dua kurir keluar-masuk rumah itu beberapa minggu sebelum penyerbuan pasukan AS. Para kurir tersebut sangat waspada dan hati-hati. Mereka, misalnya, baru menyalakan telepon seluler setelah berada jauh di luar kota.

Detail kehidupan

Osama pun dilaporkan mengirimkan pesan kepada para bawahannya dengan mengetik surat, yang kemudian disimpan dalam flash drive. Seorang kurir kemudian akan membawa flash drive itu ke sebuah warung internet jauh di luar kota untuk kemudian mengirimkannya melalui surat elektronik. Dengan demikian, jejak elektronik Osama tak akan langsung terlacak.

Selain mendapatkan banyak informasi dari berbagai bukti yang dibawa dari rumah Osama, para petugas intelijen AS ingin menggali lebih banyak soal kehidupan Osama dengan menginterogasi istri-istrinya.

CNN melaporkan, para penyelidik intelijen AS akhirnya diperbolehkan menginterogasi tiga janda Osama yang masih ditahan pihak berwajib Pakistan. Menurut pejabat AS dan Pakistan, yang terlibat langsung dalam penyelidikan setelah tewasnya Osama, ketiga janda tersebut diperiksa secara bersamaan oleh petugas AS, dengan diawasi oleh petugas Dinas Intelijen Pakistan (Inter-Services Intelligence/ISI).

   Mantan istri Osama yang paling tua, yakni Khairiah Sabar (dinikahi tahun 1985), bertindak sebagai juru bicara untuk dua istri lainnya. Mereka dilaporkan menunjukkan ”sikap permusuhan” terhadap penyelidik AS.

Osama dikabarkan telah menikah lima kali. Satu istri berpisah karena cerai, satu lagi meninggal dunia, dan tiga istri lainnya hidup bersama dengan Osama di Abbottabad. Dua istri selain Khairiah adalah Siham Sabar (dinikahi tahun 1987) dan istri termuda, Amal Ahmed al-Sada (dinikahi akhir tahun 1999).

Dari tiga istri itu, Osama memiliki tak kurang dari 20 anak, termasuk 11 anak laki-laki.

Amal sendiri baru melahirkan satu anak perempuan, Safiyah. Amal dan Safiyah ini yang diduga berada di dalam kamar Osama saat pasukan AS menyerbu.

Rekaman penyerbuan

Menurut para pejabat AS, yang sudah melihat rekaman video serangan ke Abbottabad, tentara pertama yang masuk ke kamar Osama langsung menyingkirkan anak-anak yang ada di dalam kamar.

Tentara kedua disambut salah satu istri Osama, yang entah memang sengaja berniat menyerang atau didorong. Setelah menyingkirkan istri Osama itu, tentara tersebut langsung menembakkan satu peluru ke dada Osama. Tentara ketiga di belakangnya menyusul dengan menembak kepala Osama.

Menurut stasiun televisi CBS News, Kamis, setiap anggota Navy SEALs yang menyerbu Osama malam itu dilengkapi dengan kamera video mini, yang terpasang di helm masing-masing. (CNN.com/AFP/DHF)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com