Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negosiasi Tanpa Letusan Senjata

Kompas.com - 13/05/2011, 20:06 WIB

KOMPAS.com — Unjuk rasa prodemokrasi di Suriah belumlah usai. Bahkan, sebagaimana warta AP dan AFP pada Jumat (13/5/2011), reaksi pemerintahan Presiden Bashar al-Assad makin menunjukkan penggunaan kekerasan senjata.

Berangkat dari situlah tokoh oposisi Suriah, Louay al-Husein, menyatakan sudah berembuk dengan beberapa tokoh oposisi serta penasihat Presiden al-Assad, yakni Buthaina Shabaan, untuk mengakhiri krisis. Hussein, yang ditahan pada awal kerusuhan, tetapi dibebaskan beberapa hari kemudian, menyatakan, Shabaan telah memberi tahu para tokoh oposisi bahwa aparat keamanan telah diberi perintah tegas agar tidak menembak ke arah massa. Menurut Hussein, Shabaan juga mengatakan bahwa perundingan untuk mengakhiri krisis akan berlanjut pekan depan.

Laporan-laporan dari Suriah mengatakan, tank dan tentara telah dikerahkan ke beberapa kota yang diperkirakan akan menjadi ajang protes. Di kota Homs di Suriah tengah, seorang warga mengatakan, tentara telah mendirikan pagar karung pasir dan menggelar senapan mesin di atasnya. Menurut dia, tiga tank masih terlihat di tempat yang sama. Tentara Suriah dan tank juga mengepung kota Hama.

Dalam perkembangan lain, Palang Merah mengatakan bahwa ribuan warga mungkin telah ditahan di Suriah sejak demonstrasi berlangsung bulan Maret. Beatrice Roggo, kepala operasi Palang Merah di Timur Tengah dan Afrika Utara, mengatakan, pihaknya kekurangan informasi mengenai jumlah orang yang ditahan pihak pemerintah sangat merisaukan. Roggo juga meminta Pemerintah Suriah agar memberi Palang Merah akses ke seluruh wilayah tempat warga memerlukan bantuan.

Sementara itu, tentara dilaporkan melanjutkan penangkapan aktivis demokrasi di beberapa kota, kata Penijuan HAM Suriah (SOHR). SOHR mengatakan, aparat keamanan menahan puluhan orang pada Kamis di Banias dan beberapa desa di dekatnya, yaitu al-Bayda dan al-Qariri.

Pemerintah Assad bersikukuh menyatakan tengah memburu kelompok-kelompok teroris bersenjata. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com