Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menanti Oprah Bicara soal Indonesia

Kompas.com - 04/05/2011, 14:58 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia adalah negara besar yang menyimpan banyak peluang usaha. Oleh karena itu, adalah tepat memilih Indonesia sebagai tempat bagi mereka yang ingin berinvestasi. Begitu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meyakinkan para pengusaha mancanegara saat membuka Konferensi Investasi Internasional 7th Overseas Private Investment Corporation di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (4/5/2011). 

Mengutip buku karya Adam Schwarz, A Nation in Waiting, Presiden mengatakan, Indonesia bukan negara yang sedang menunggu, tetapi negara yang sedang terus bergerak maju. America's Foreign Policy, ujar Presiden, menyebut Indonesia sebagai macan, "yang memiliki kesempatan baik untuk menjadi negara Muslim utama di Indonesia serta negara superpower yang demokratis".  Presiden juga mengutip perkataan wartawan senior Bloomberg, Charlie Rose, bahwa Indonesia merupakan "kisah sukses di Asia".

Belakangan, dalam sejumlah kesempatan, Presiden Yudhoyono memang selalu mengutip pujian-pujian tokoh dunia terhadap Indonesia. Namun, tampaknya Presiden belum puas dengan puja-puji yang dilontarkan sejumlah tokoh terkemuka dunia. Ada satu tokoh yang komentarnya sangat ditunggu Presiden Yudhoyono.

Siapakah tokoh yang diharapkan mengatakan sesuatu tentang Indonesia? Presiden, seraya tersenyum, mengatakan, "Ngomong-ngomong, Duta Besar Indonesia untuk AS Dino Djalal terus berupaya meminta Oprah Winfrey mengatakan sesuatu untuk Indonesia." Tak pelak, ucapan Presiden ini mendapat sambutan hangat dari sekitar 200 pengusaha asal AS yang hadir dalam forum tersebut. 

Pada kesempatan tersebut, Presiden mengatakan, iklim investasi di Indonesia sangat baik. "Saya pastikan, Anda akan mendapat banyak peluang usaha dan bermitra di Indonesia dan di seluruh Asia Tenggara," kata Presiden. 

Presiden menyambut baik konferensi yang digagas pada 2008 ini. Gagasan konferensi tersebut, menurut Presiden, merupakan salah satu bentuk kemitraan komprehensif Indonesia-AS. Ketika mengajukan gagasan tersebut, Presiden berpikir bahwa Indonesia-AS sudah saatnya memiliki kemitraan yang komprehensif, sejajar, relevan, dan memiliki kedalaman substansi. 

Selang dua tahun kemudian, Presiden AS Barack Obama, ketika berkunjung ke Indonesia, mengumumkan bahwa konferensi akan dilaksanakan di Indonesia pada tahun 2011. "Saya juga mengingat baik bahwa Presiden Obama merasa khawatir para investor AS berada di posisi ketiga (dalam hal investasi). Obama mengatakan, Amerika tak suka menjadi nomor tiga," kata Presiden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com