Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Korban Perompak Somalia Bisa Pulang?

Kompas.com - 28/04/2011, 12:32 WIB

KEDIRI, KOMPAS.com — Penderitaan anak buah kapal Sinar Kudus yang dibajak perompak Somalia sejak 16 Maret lalu ternyata hingga kini belum berakhir. Termasuk penderitaan para anggota keluarga yang menantikan mereka kembali ke kampung halaman.

Dua pekan sudah berlalu sejak pertama kali muncul kabar bahwa telah terjadi kesepakatan soal harga tebusanan yang harus dibayar. Namun, sampai hari ini belum ada ABK kembali ke rumah mereka.

Yunita, istri Masbukhin, mualim 1 kapal, menuturkan, sesuatu yang membuat dirinya miris adalah ketika anak-anaknya, Maya (8) dan Tyo (6), menanyakan kabar kepulangan ayahnya. "Selalu saya jawab dengan mengajak mereka berdoa agar ayahnya secepatnya pulang," ujar Yunita, keluarga ABK dari Kediri, Jawa Timur, Kamis (28/4/2011).

Di sisi lain, Yunita mengaku hanya bisa pasrah dengan kondisi yang menderanya dan juga ke-19 keluarga ABK lainnya. "Saya sendiri tidak tahu sampai kapan. Semoga ini cepat berakhir saja," katanya.

Namun,kepasrahan itu tak cukup membuatnya tenang. Kegelisahan dan rasa khawatir sering singgah saat ia memikirkan kondisi suaminya yang berada di tangan perompak.

Kontak terakhir Yunita dengan suaminya dilakukan pada malam 23 April lalu. Waktu itu Masbukhin yang menanyakan kabar anak-anaknya malah disela oleh Yunita. "Saya bilang yang terpenting kondisi ayah. Keluarga sini baik-baik saja," tuturnya kala itu.

Dalam percakapan tersebut, lanjut Yunita, suaminya tidak sempat mengabarkan kondisi kapal. Sebab, percakapan terputus di tengah. "Hingga kini saya masih menunggu lagi," tuturnya.

Sementara itu, sebelumnya ia juga mendapat kabar dari perusahaan tempat suaminya bekerja,  nanti setelah ada pembebasan, para ABK akan diberikan rehabilitasi. "Bentuk rehabilitasinya apa saya tidak tahu," kata Yunita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com