Kabar yang paling ditunggu-tunggu adalah siapa yang akan terpilih menggantikan Raul sebagai sekretaris dua karena ini akan menunjukkan arah regenerasi kepemimpinan Kuba pada masa depan.
Langkah-langkah konkret lebih terlihat dalam proposal untuk membangkitkan kembali perekonomian Kuba yang terpuruk dengan upah rata-rata masyarakat Kuba hanya sekitar 17 dollar AS (Rp 147.500) per bulan dan korupsi merajalela.
Selain melegalkan jual-beli perumahan, kongres juga menyetujui usul desentralisasi sistem distribusi pangan, memotong jumlah pegawai negeri, mendorong kewirausahaan dengan menyediakan kredit usaha, memperluas peluang penanaman modal asing, dan menghapus sistem mata uang ganda.
Selama ini Kuba menetapkan sistem mata uang ganda yang unik. Para pekerja Kuba menerima gaji dalam mata uang peso Kuba, tetapi beberapa barang impor harus dibeli dengan mata uang peso khusus, yang merupakan ekuivalen dari dollar AS.
Selain itu, untuk memangkas subsidi yang sangat membebani pemerintah, kongres Partai Komunis juga menyetujui proposal penghapusan sistem jatah ransum makanan. Rakyat Kuba selama ini mendapat jatah makanan dan barang-barang kebutuhan pokok lain setiap bulan sebagai salah satu wujud sistem paternalistis pemerintah sosialis.
Meski demikian, Presiden Raul menolak gagasan reformasi ekonomi berorientasi pasar seperti di China. ”Itu bertentangan dengan esensi sosialisme,” ujar Raul.