TOKYO, KOMPAS.com - Sebulan setelah gempa 8,9 (ada juga yang mengatakan 9,0) skala Richter Richter melanda Tohoku, dan kemudian diikuti oleh tsunami dan terakhir berbuntut dengan kebocoran PLTN Fukushima, total mobil yang urung diproduksi sudah mencapai setengah juta unit lebih.
Itu pun hanya dicatat untuk jenis mobil penumpang dan berasal dari 7 produsen di negara tersebut. Tepatnya, tidak termasuk kendaraan komersial seperti truk dan bus yang dibuat oleh produsen Jepang lainnya seperti Hino dan Isuzu.
Penyebab utama produsen kehilangan produktivitas mencapai skala penuh, pasokan komponen atau parts (terutama elektronik) tidak mencukupi. Perkiraan sampai 10 April lalu, total mobil penumpang yang urung diproduksi mencapai 516.000 unit .
Toyota: mengalami kerugian paling besar, melalui 18 pabriknya di Jepang. Produksi Toyota turun 260.000 unit
Honda: 56.000 unit
Nissan: 55.000 unit melalui 5 pabriknya di Jepang
Suzuki: 55.000 unit (sampai 31 Maret), 59.000 unit (sampai 9 April)
Mazda: 43.00 unit
Subaru: 20.000 unit (sampai 5 April)
Mitsubishi: 26.000 unit (sampai 10 April)
Produsen mobil Jepang lain yang tidak disebutkan penurunan produksi namun terpengaruh adalah Daihatsu. Dengan masih banyaknya pabrik yang belum bisa berpoduksi sampai kapasitas penuh, jumlah mobil yang tidak bisa dihasilkan akan terus bertambah.
Non –Jepang
Sebenarnya, bukan produsen mobil Jepang yang menghadapi masalah penurunan produksi di negara tersebut. Pabrik di luar Jepang, termasuk di Asean dan Amerika Serikat, juga menghadapi masalah penurunan produksi.
Bahkan, produsen Amerika Serikat, Chrysler, yang dibuat di Amerika Serikat misalnya, harus membatasi pilihan warna. Pasalnya, bahan untuk membuat warna cat kemilau hanya dibuat oleh satu perusahaan yang beroperasi di Jepang.
Hal yang sama juga dialami Ford pada pabrik di Ketucky, General Motors, PSA-Peugeot Citroen, Renault dan Volvo yang kesulitan memperoleh komponen elektronik, baik untuk mesin maupun untuk sistem informasi.
Selain itu, juga ada kolaborasi produk antara produsen Jepang dengan negara lainnya. Misalnya, Ford dengan Mazda, Mitsubishi dengan PSA-Peugeot-Citroen untuk ASX dan i-MiEV. Hanya produsen mobil Jerman, sejauh ini belum ada laporan terpengaruh oleh kondisi Jepang.
Untuk konsumen, mulai bulan ini dan mendatang, - karena pasokan dan stok di dealer menipis - dipastikan harganya akan naik!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.