Ouattara mengatakan, dia memang meminta PBB menetralisasi kekuatan senjata berat rivalnya. Dia juga berjanji Gbagbo akan menjalani sidang yang adil untuk kekejaman yang dilakukannya selama krisis.
Pemerintah Perancis mengakui, pasukan militer mereka terlibat atas permintaan Sekjen PBB. Perancis juga membantah laporan bahwa pasukan khusus mereka yang menangkap Gbagbo dan menyerahkannya kepada kubu Ouattara. Sementara itu, Kantor Presiden Perancis Nicolas Sarkozy mengatakan, pemimpin Perancis itu telah menelepon Ouattara, mantan Deputi Direktur Dana Moneter Internasional, segera setelah Gbagbo ditahan.
Penuntut dari Pengadilan Kriminal Internasional telah memulai investigasi awal untuk kekerasan yang terjadi di negara itu. Mereka akan melihat apakah kejahatan yang dilakukan cukup serius dan termasuk yurisdiksi pengadilan internasional.
Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengatakan, Gbagbo harus diperlakukan dengan hormat dan mendapat perlakuan adil. ”Tuan Gbagbo telah bertindak melawan prinsip demokrasi dalam beberapa bulan terakhir dan tentu saja banyak pelanggaran hukum yang dilakukan. Namun, dia harus diperlakukan dengan hormat dan proses yudisial yang dilakukan harus berjalan adil,” ujar Hague di London.