Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jepang Jamin Nasib Pengungsi

Kompas.com - 11/04/2011, 03:05 WIB

”Dia pasti terperangkap di kapalnya. Saya hanya bisa berdoa, pasukan penyelamat menemukan tubuhnya,” ujar pria itu kepada stasiun televisi NHK.

Pencarian menyeluruh itu digelar hingga hari ini, dan belum mencakup zona evakuasi dalam radius 20 kilometer dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi yang bermasalah. Di wilayah itu, petugas polisi berjuang keras mencari korban dengan perlengkapan pelindung khusus untuk mengantisipasi bahaya radiasi.

Redakan ketegangan

Jepang berharap dapat menghentikan pembuangan air radioaktif dari PLTN Fukushima ke laut mulai Minggu. Penghentian itu akan meredakan ketegangan dengan dua negara tetangga, China dan Korea Selatan, yang khawatir dengan dampak meluasnya radiasi ke wilayah mereka.

Namun, kerumitan untuk memulihkan sistem pendingin reaktor nuklir, yang rusak parah terhantam tsunami, tidak membuat masalah ini selesai. Tokyo Electric Power Co (Tepco), pengelola PLTN Fukushima Daiichi, masih mungkin membuang air radioaktif dari kolam penampungan ke laut untuk memberi tempat pada air yang disiramkan untuk mendinginkan reaktor.

”Kami belum bisa memprediksi tahap selanjutnya. Kami berusaha secepat mungkin menstabilkan sistem pendingin dan memastikan langkah pengendalian radiasi,” kata Hidehiko Nishiyama, Deputi Direktur Jenderal Badan Keselamatan Industri dan Nuklir Jepang.

China dan Korsel sebelumnya mengkritik langkah Jepang menangani krisis nuklir. Pemerintah Seoul menyebut Jepang tidak kompeten, mencerminkan kekhawatiran dunia akan kecelakaan nuklir yang terjadi selama sebulan dan penyebaran radiasi.

Di Tokyo, sekitar 5.000 orang berdemonstrasi menentang penggunaan energi nuklir di negara itu. (ap/afp/reuters/was)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com