Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NATO Gagal, Oposisi Kecewa

Kompas.com - 07/04/2011, 07:16 WIB

Oposisi tak berdaya

Rasa sakit hati, kesal, dan marah oposisi terhadap NATO menjadi-jadi karena pada 1 Maret lalu pasukan oposisi juga salah sasaran. Serangan udara NATO di Brega, kota pelabuhan ekspor minyak di Libya timur, bukannya mengenai loyalis, tetapi menyasar basis pertahanan oposisi.

Serangan NATO itu menewaskan belasan orang dan melukai belasan lainnya. Beberapa mobil operasional oposisi rusak berkeping-keping oleh bom NATO. Oposisi sangat terpukul. Kekuatan mereka melemah, sementara loyalis Khadafy menguat.

Dokter di Misrata, pekan lalu, mengatakan, 200 orang tewas di kota itu sejak konflik politik pecah pada 15 Februari. Pertempuran sengit di kota ketiga terbesar di Libya, 214 kilometer timur Tripoli itu, terjadi setiap hari. Hal itu menyebabkan korban tewas terus meningkat beberapa hari ini.

Pasukan Khadafy juga sudah menguasai Zawiya. Setelah menguasai Zawiya dan menggempur Misrata, basis-basis oposisi di Libya timur pun terus dikepung loyalis Khadafy. Hal itu membuat oposisi kocar-kacir, tidak menentu, dan kekuatan mereka goyah.

Satu demi satu teritori oposisi jatuh ke tangan loyalis Khadafy. Setelah 30 persen kekuatan militer Libya dihancurkan NATO, Khadafy mengubah strategi dan taktik perangnya.

Selain menghindari pertempuran di gurun, loyalis juga berusaha menyatu dengan penduduk. Jika berhasil menguasai kota yang sebelumnya diduduki oposisi, loyalis bertahan di kota itu. Apalagi oposisi tak memiliki tentara terlatih kecuali warga sipil yang dilatih sekadarnya dan pensiunan tentara. Persenjataan pun tua dan tidak canggih.

Kepala Operasi Aliansi NATO Brigadir Jenderal Mark van Uhm mengatakan, aliansi akan mengerahkan kekuatan penuh guna melindungi warga sipil. ”Misrata adalah prioritas utama,” ujarnya.

Van Uhm menambahkan, operasi udara internasional di bawah NATO sejak akhir pekan lalu berdampak besar. Sekitar 30 persen kekuatan militer Khadafy hancur. (AP/AFP/REUTERS/CAL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

    Terpopuler

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com