Volume Ekspor ke Jepang Turun 50 Persen

JAKARTA, KOMPAS.com - Jepang menjadi pangsa terbesar ekspor non migas Indonesia pada Februari 2011 sebesar 1,661 miliar dollar AS, atau mengalami kenaikan dari Januari 2011 yang hanya mencapai 1,208 miliar dollar AS.

Secara keseluruhan pada periode Januari-Februari 2011, Jepang masih merupakan negara tujuan ekspor terbesar dengan nilai 2,869 miliar dollar AS, baru menyusul Amerika Serikat (AS) dan Cina.

Mengenai kondisi ekspor di bulan Maret, di mana Jepang mengalami bencana gempa dan tsunami, Kepala Badan Pusat Statistik Rusman Heriawan menyebutkan ada penurunan nilai dan volume ekspor. "Ini dari pantauan terkini yang kita ambil, ekspor kita ke Jepang pada bulan Maret 2011, secara total ekspor bulan Maret ke Jepang mengalami penurunan yang cukup lumayan, nilainya turun 25 persen," jelas Rusman, di Jakarta, Jumat (1/4/2011), yang juga menambahkan volume turun 50 persen.

Ia pun menyebutkan alasannya, yang mungkin karena pelabuhannya tidak sempurna menerima ekspor. Jika dilihat statistik ekspor Indonesia ke seluruh negara pada Maret ini, hanya Jepang yang mengalami penurunan.

Pada sisi impor periode Januari-Februari 2011, Jepang berada di tempat kedua sebagai sumber impor non-migas terbesar Indonesia setelah China, dengan nilai 2,78 miliar dollar AS, atau 14,61 persen dari total impor non-migas Indonesia. Namun, Jepang hanya berada di tempat kedua untuk surplus perdagangan setelah AS, dengan 262,5 miliar dollar AS pada Februari 2011.