Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga WNI Baru Pulang dari Fukushima Terpapar Radioaktif

Kompas.com - 30/03/2011, 04:33 WIB

Jakarta, Kompas - Tiga warga negara Indonesia yang baru pulang dari Fukushima, Jepang, dipastikan tubuhnya terpapar radiasi iodine-131. Namun, kadarnya dinilai masih rendah dan belum sampai tingkat membahayakan kesehatan.

”Mereka tiba dari Tokyo di Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu lalu. Saat diperiksa, di sepatunya ada radioaktif sekitar 50 Becquerel (Bq), sekitar 1/100 jumlah yang biasa dikeluarkan dalam sekali foto rontgen,” kata Direktur Keteknikan dan Kesiapsiagaan Nuklir Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) Reno Alamsyah di Jakarta, Selasa (29/3).

Becquerel (Bq) adalah satuan radioaktivitas yang menunjukkan jumlah inti atom yang meluruh (dan memancarkan radiasi) dalam 1 detik.

Bapeten lalu merujuk tiga WNI asal Jawa Barat itu ke Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan). Reno mengatakan, ketiga WNI itu pernah tinggal di pengungsian di Fukushima selama seminggu sebelum dievakuasi oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Jepang.

Kepala Pusat Teknologi Keselamatan dan Metrologi Radiasi Batan Susilo Widodo mengatakan, pemeriksaan yang dilakukannya pada Senin (28/3) menemukan ketiga perempuan itu positif terpapar radioaktif. ”Memang ada yang tercemar radioaktif. Satu orang diketahui mengandung iodine-131 sekitar 80 Bq di tubuhnya, yang satunya 500 Bq dan seorang lagi 800 Bq,” katanya.

Jumlah ini, menurut Susilo, masih rendah dan di bawah batas aman. ”Standarnya, tubuh maksimal boleh menerima iodine-131 sebanyak 60.000 Bq setahun. Kalau tiga orang ini terus tinggal di sana, ambang batasnya mungkin akan terlampaui,” katanya.

Iodine-131 yang melebihi ambang batas bisa memicu kanker tiroid. Menurut Susilo, iodine-131 kemungkinan masuk ke tubuh WNI melalui air yang diminum selama di pengungsian.

”Ada kemungkinan waktu mereka di Jepang kandungan radioaktif di tubuh lebih tinggi lagi,” katanya.

Menurut Susilo, waktu luruh iodine-131 hanya 8 hari. ”Yang lebih dikhawatirkan adalah cesium-137 karena waktu luruhnya lebih lama, sampai 30 tahun. Namun, kami belum menemukan itu,” katanya.

Susilo mengatakan, karena kadar iodine-131 yang ada di tubuh mereka dinilai masih rendah, ketiga orang itu diperbolehkan pulang.

Reno Alamsyah mengatakan, pekan sebelumnya, Bapeten juga menemukan kandungan radioaktif di baju dua WNI yang baru pulang dari Jepang.

Kepala Bapeten As Natio Lasman mengatakan, pihaknya akan terus memantau penumpang pesawat yang tiba dari Jepang. ”Kami masih akan memantau di Bandar Udara Soekarno-Hatta (Tangerang) dan Ngurah Rai (Bali). Kemungkinan sampai Jumat,” katanya.

Sebagaimana diberitakan, Pemerintah Metropolitan Tokyo sejak sepekan lalu menyatakan bahwa air keran di kota itu, yang berjarak 230 kilometer dari Fukushima, mengandung iodine- 131 mencapai 210 Bq per liter air.

Jumlah tersebut masih di bawah ambang batas aman bagi orang dewasa, yakni 300 Bq per liter, tetapi sudah lebih dari dua kali lipat jumlah yang diizinkan untuk bayi berumur di bawah satu tahun. (AIK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com