Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suriah Kian Memanas

Kompas.com - 28/03/2011, 04:58 WIB

Aksi unjuk rasa dan kekerasan berdarah berkecamuk di berbagai tempat di Suriah menuntut mundur Presiden Suriah Bashar al-Assad sejak 15 Maret lalu. Presiden Assad sudah berkuasa selama 11 tahun terakhir. Pasca-15 Maret hingga saat ini dilaporkan sedikitnya 30 orang tewas. Pemerintah selalu berdalih, korban jatuh diserang kelompok bersenjata yang memang menginginkan negeri itu kacau.

Penasihat Presiden Assad, Bouthaina Shaaban, bahkan secara terang-terangan menuduh ulama Sunni di Doha, Qatar, Sheikh Youssef al-Qaradawi, yang memicu kekacauan akibat ceramah-ceramahnya.

Shaaban menuding Al-Qaradawi, yang memiliki jutaan pengikut di seluruh dunia, menghasut kelompok Sunni di Suriah untuk melawan pemerintah.

”Tidak ada kejadian apa-apa di Latakia sebelum Qaradawi berceramah pada Jumat lalu di Doha. Ceramahnya sangat jelas menghasut menuju sengketa sektarian,” ujar Shaaban, Sabtu.

Namun, Perserikatan Bangsa-Bangsa dan AS secara resmi telah mengecam kebijakan ”tangan besi” Pemerintah Suriah atas pengunjuk rasa, terutama pasca-laporan insiden penembakan misterius yang diduga dilakukan aparat Suriah.

Sebaliknya, dukungan dan pujian terhadap Presiden Assad justru dilontarkan Presiden Venezuela Hugo Chavez. Chavez menyebut rekannya itu sebagai ”saudara” dan seorang ”humanis”, yang tengah menghadapi gelombang unjuk rasa dengan kekerasan yang didukung Amerika Serikat dan sekutunya.

Sebelumnya Chavez juga mendukung pemimpin Libya, Moammar Khadafy, yang saat ini tengah diserang oleh pasukan koalisi.

”Mereka (AS) menggerakkan konflik dengan kekerasan berdarah-darah di sebuah negeri untuk kemudian membombardirnya, campur tangan, dan lalu mengambil alih sumber daya alam negeri itu dan menjadikannya koloni mereka,” ujar Chavez yang kerap menyebut AS sebagai sebuah kekaisaran.

(AP/AFP/REUTERS/BBC/DWA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com