Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Maunya Barat soal Khadafy?

Kompas.com - 24/03/2011, 09:54 WIB

Lewat udara sulit

Namun, bagaimana mengakhiri rezim Khadafy? Seandainya koalisi mau mengakhiri rezim Khadafy atau membunuh Khadafy dengan operasi Odyssey, bisakah? Belum tentu!

Pengalaman Perang Teluk tahun 1990 untuk mengusir pasukan Saddam Hussein dari Kuwait ternyata tidak bisa hanya lewat operasi udara. Pasukan koalisi saat itu akhirnya mengerahkan pasukan darat untuk mengusir pasukan Saddam dari Kuwait. Hal serupa terjadi ketika AS mau menumbangkan rezim Taliban di Afganistan tahun 2001 dan rezim Saddam Hussein tahun 2003.

Apakah akhirnya koalisi akan mengerahkan pasukan darat untuk menumbangkan rezim Khadafy di Tripoli? Itulah persoalan sangat pelik saat ini dan masih menjadi perdebatan hangat.

Sejauh ini belum ada pemimpin Barat yang memberikan sinyal akan ada operasi darat di Libya dalam waktu dekat. Sementara pasukan kaum oposisi yang terdiri dari mantan anggota militer Libya dan pemuda revolusioner belum mengalami kemajuan di lapangan. Pasukan oposisi dengan persenjataan seadanya belum mampu mengusir loyalis Khadafy dari kota Ajdabiya di Libya timur.

Padahal, kota Ajdabiya dinilai strategis karena merupakan pintu bagi kaum revolusioner untuk bisa bergerak ke arah barat hingga kota Sirte dan lalu Tripoli.

Terowongan tak berujung

Di Libya barat, loyalis Khadafy masih menggempur kota Misrata dan Zintan, tanpa ada campur tangan dari pasukan koalisi. Artinya, loyalis Khadafy masih mengancam penduduk sipil di kota-kota yang dikuasai kaum revolusioner.

Lantas bagaimana? Hanya ada dua pilihan bagi koalisi yang harus segera dilakukan, tanpa ditunda-tunda lagi. Pertama, koalisi berusaha dengan segala cara untuk membunuh Khadafy. Kedua, koalisi mempersenjatai kaum revolusioner sehingga mampu bergerak cepat ke Tripoli dan menumbangkan rezim Khadafy. Namun, kaum revolusioner dengan persenjataan yang terbatas sangat sulit bergerak menuju Tripoli.

Jika tidak segera melakukan satu dari dua pilihan tersebut, koalisi akan terseret ke terowongan gelap yang tak berujung.

Pilihan kedua rupanya lebih elok dan etis sesuai dengan aspirasi gelombang revolusi rakyat di dunia Arab saat ini, yakni rakyat sendirilah yang menumbangkan pemimpinnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com