Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan untuk Optimalisasi Energi Terbarukan

Kompas.com - 24/03/2011, 03:59 WIB

Kekhawatiran masyarakat dunia, seperti di Jerman, juga tertuju pada ancaman serupa, Fukushima akan menerpa terutama dari tujuh instalasi PLTN tertua mereka. Pemerintah Jerman menangkap pesan itu. Hingga Juni 2011, Jerman memutuskan akan menutup operasi tujuh PLTN.

Ketahanan energi

Ada beragam reaksi masyarakat dunia atas tragedi Fukushima. Juga di Indonesia yang merencanakan pembangunan instalasi PLTN untuk mewujudkan ketahanan energi pada masa mendatang.

”Masih banyak yang harus dikerjakan selain PLTN meskipun saya sendiri tidak anti-PLTN,” ujar Direktur Energi Primer PT PLN (Persero) Nur Pamuji kepada wartawan, Jumat pekan lalu, seusai mengunjungi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Menurut Nur Pamuji, PLN merupakan institusi paling berkepentingan di dalam menjaga ketahanan energi, termasuk kemungkinan menjadi pemilik instalasi PLTN nantinya.

Ia mengatakan, sekarang ini belum saatnya merencanakan pemenuhan energi dari PLTN. ”Terlalu banyak membuang energi,” katanya.

Nur Pamuji mengakui, masih banyak peluang selain PLTN yang harus dioptimalkan untuk mencukupi kebutuhan energi, baik untuk masa sekarang dan di kemudian hari.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Luluk Sumiarso mengatakan, tantangan ke depan, selain mengoptimalkan energi terbarukan adalah mengembangkan sumber energi baru.

Energi baru bukan hanya nuklir, tetapi juga berupa batu bara dicairkan, batu bara dijadikan gas, gas metana batu bara, hidrogen, dan metana.

Ironis. Itu semua sama sekali belum digarap. Padahal, pemerintah terakhir kali menetapkan visi 25/25, yaitu visi mewujudkan 25 persen pemenuhan energi dengan energi baru dan terbarukan.

Energi terbarukan, seperti panas bumi yang pertama kali dikonversi menjadi listrik pada tahun 1982 pun, hingga sekarang stagnan atau tidak makin optimal. Pemanfaatan panas bumi masih 4,17 persen dari potensi yang dimiliki.

Pemanfaatan tenaga air untuk pembangkit listrik skala besar juga baru mencapai 7,54 persen. Biomassa hanya terpakai 3,25 persen. Minihidro dan mikrohidro relatif berkembang, 28,31 persen dari potensi.

Pemanfaatan energi terbarukan lainnya, seperti tenaga angin, sinar matahari, arus laut, dan perbedaan suhu lapisan laut, pemanfaatannya hampir nol persen dari potensinya. Saatnya berbuat, bukan berwacana lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com