Khadafy: Rakyat Siap Lawan Pasukan Barat

TRIPOLI, KOMPAS.com — Pemimpin Libya Moammar Khadafy mengatakan, semua rakyat Libya telah dipersenjatai dan siap mengalahkan pasukan Barat yang menyerang negara Afrika Utara itu, dalam pesan audionya yang disiarkan televisi, Minggu (20/3/2011).

"Seluruh rakyat Libya bersatu, para pria dan wanita Libya telah diberikan senjata-senjata dan bom-bom. Anda tidak akan dapat maju, anda tidak akan menginjakkan tanah ini," kata Khadafy.

Menurut dia, para pemimpin Barat mulai dari Inggris, Perancis, dan Amerika Serikat akan "jatuh seperti Hitler... Mussolini". "Semua penguasa yang kejam jatuh atas tekanan massa rakyat."

Seperti diberitakan, pasukan Barat "mengganyang" Libya pada Sabtu dan Minggu. Mereka berdalih untuk menyetop pembantaian tentara Khadafy atas warga sipil Libya.

Namun, tindakan itu mendapat kecaman dari Liga Arab yang semula hanya mendesak agar PBB memberlakukan zona larangan terbang, bukan pengeboman sipil.

Serangan militer Barat ke Libya segera megingatkan kita pada tindakan serupa di Irak tahun 2003. Saat itu, Irak di bawah kendali Presiden Saddam Husein yang juga keras kepala terhadap Barat, sebagaimana Khadafy. 

Saddam dan Khadafy tak seperti pemimpin negara di Afrika lainnya; Presiden Tunisia Zine El Abidine Ben Ali atau Presiden Mesir Hosni Mubarak. Keduanya mengundurkan diri setelah beberapa kali tekanan verbal oleh para pemimpin Barat.