Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evakuasi 8.000 WNI di Bahrain Tak Perlu

Kompas.com - 17/03/2011, 01:08 WIB

KAIRO, KOMPAS.com — Gejolak politik di Bahrain yang kian memburuk belum dianggap memengaruhi keamanan bagi sekitar 8.000 warga negara Indonesia (WNI) di negara Teluk yang kaya minyak itu.

"Semua WNI masih aman sehingga belum ada rencana evakuasi," kata Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Manama, Agus Salim, yang dihubungi Antara dari Kairo lewat telepon, Rabu (16/3/2011) malam.

Menurut Agus Salim, jumlah WNI di Bahrain berkisar 8.000 orang yang terdiri atas 5.623 tenaga kerja wanita (TKW), 877 tenaga profesional, 19 staf KBRI dan keluarga mereka, delapan mahasiswa, serta sejumlah perawat di beberapa rumah sakit.

"Suasana para TKW di sini berada dalam keadaan aman di rumah majikan mereka, begitu pula WNI lainnya," katanya.

Kendati demikian, KBRI telah mengimbau semua WNI untuk selalu waspada dan menjauhi tempat-tempat konsentrasi unjuk rasa, juga mematuhi jam malam atau larangan keluar rumah di malam hari mulai dari pukul 16.00-04.00 waktu setempat.

KBRI Manama baru ada tiga bulan, diresmikan oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa pada 29 Desember 2010 bersama 10 perwakilan RI di sejumlah negara sahabat.

Sementara itu, beberapa negara seperti Kanada, Turki, China, dan Filipina telah mengimbau warganya untuk meninggalkan negara tersebut menyusul revolusi model Tunisia dan Mesir yang melanda negara kerajaan berpenduduk 1,2 juta jiwa itu.

Aksi kekerasan di negara itu memaksa Raja Hamad bin Isa Al Khalifa pada awal pekan ini mengundang pasukan negara-negara tetangga, termasuk Arab Saudi, untuk membantu meredam oposisi kaum Syiah.

Sedikitnya empat orang tewas di ibu kota Manama akibat bentrokan antara pengunjuk rasa dan aparat keamanan, Rabu.

Sumber-sumber rumah sakit mengatakan, dua polisi dan dua pemrotes tewas dalam aksi kekerasan, sehari setelah pasukan Arab Saudi memasuki negara itu menyusul taklimat pemberlakuan undang-undang darurat untuk membendung aksi kekerasan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com