3 Marinir Belanda Bebas dari Libya

DEN HAAG, KOMPAS.com — Tiga marinir Belanda yang ditahan Libya selama hampir dua pekan tiba di Belanda, Sabtu (12/3/2011).

Ketiga marinir itu, dua pria dan satu wanita, mendarat di pangkalan militer Eindhoven di selatan, kata juru bicara pangkalan militer tersebut, Harry van den Dries.

"Saya senang telah kembali, tentu saja," kata seorang tentara setelah ketiganya muncul dari pesawat sembari tersenyum dan terlihat dalam kondisi yang prima.

Ketiga marinir merupakan awak helikopter angkatan laut yang ditangkap pada 27 Februari di kota pantai utara Libya, Sirte, ketika hendak mengevakuasi dua warga sipil dengan helikopter itu, tetapi tanpa dukungan bantuan.

Dua warga sipil, seorang insinyur asal Belanda dan seorang lagi warga Eropa, juga ditahan sebelum diserahkan kepada Kedutaan Belanda di Tripoli hingga akhirnya dipulangkan.

Menteri Luar Negeri Belanda Uri Rosenthal mengatakan tidak ada tebusan yang dibayarkan dalam pembebasan itu. "Komitmen, uang, serta janji apa pun bukan merupakan bagian dari agenda pembebasan itu," katanya kepada radio Belanda.

Pekan lalu seorang sumber dari Kementerian Pertahanan Yunani mengatakan, operasi pembebasan marinir itu disepakati setelah Deputi Menteri Luar Negeri Yunani mengajukan permohonan kepada seorang utusan pemimpin Libya Moammar Khadafy di Athena.