Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Militer China Makin Kuat

Kompas.com - 10/03/2011, 04:42 WIB

Kesenjangan berkurang

Sementara itu, dalam laporan tahunan perimbangan militer global oleh lembaga International Institute for Strategic Studies (IISS), yang berbasis di London, Inggris, disebutkan belakangan terjadi pergeseran peta kekuatan ekonomi dunia. Hal ini juga berdampak langsung terhadap perubahan peta kekuatan militer global.

Kondisi itu sekaligus melenyapkan kesenjangan kemampuan strategis yang dimiliki sejumlah negara. Kondisi seperti itu terjadi karena sejumlah negara Barat terpaksa mengurangi besaran anggaran pertahanan akibat krisis ekonomi.

Akan tetapi, pada saat bersamaan, sejumlah negara kekuatan ekonomi baru di kawasan Asia dan Timur Tengah berupaya meningkatkan kemampuan pertahanan dan persenjataan secara signifikan. Ini tampak dari kenaikan alokasi anggaran belanja pertahanan yang bisa mencapai dua digit per tahun, seperti dilakukan China.

Menurut Direktur IISS John Chipman, kondisi seperti itu juga bisa berdampak pada peningkatan ketegangan sekaligus konflik antarnegara seiring dengan perubahan peta strategis global.

”Akibat tekanan ekonomi yang ada, sejumlah negara Barat yang dahulu menguasai dan unggul di bidang teknologi persenjataan sekarang malah tertinggal,” ujar Chipman.

Sebagai contoh, kini teknologi pesawat tempur siluman (stealth) dan teknologi perang siber tidak lagi dimonopoli oleh AS. China juga sudah memiliki kemampuan itu. ”Padahal, selama ini AS selalu menyatakan tidak akan pernah membiarkan negara mana pun mengungguli mereka di bidang itu,” ujar Chipman.

Sementara itu, Biro Investigasi Federal AS (FBI) menangkap seorang warga negara China, Liu Sixing, karena diketahui menyelundupkan informasi sensitif terkait teknologi militer AS ke China. Liu sejak Maret 2009 bekerja di sebuah perusahaan di New Jersey, yang tengah mengembangkan teknologi peralatan navigasi dengan presisi tinggi.

(AP/AFP/REUTERS/DWA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com